KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) memprediksi adanya penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS) maupun produksi Crude Palm Oil (CPO) tahun ini jika dibandingkan produksi sepanjang tahun 2023 lalu. Chief Finansial Officer Dharma Satya Nusantara, Jenti Widjaja mengatakan penurunan produksi memang telah tercatat pada kuartal III-2024 ini. "Produksi TBS dan CPO Perseroan hingga kuartal ke-3 mengalami penurunan masing-masing sebesar 5% dan 7% YoY, sejalan dengan kondisi industri kelapa sawit Indonesia saat ini," ungkap Jenti kepada Kontan, Kamis (07/11). Meski begitu, Jenti mengungkap DSNG tetap optimis pada produksi di kuartal IV-2024 yang menurutnya akan terjadi peningkatan produksi TBS inti dan plasma. "Pada kuartal ke-4, produksi TBS inti dan plasma masih berpotensi meningkat dibandingkan kuartal ketiga. Meskipun perlu diwaspadai kemungkinan peningkatan curah hujan yang dapat berdampak buruk terhadap evakuasi dan kualitas panen," tambahnya. Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Raih Laba Rp 868 Miliar Hingga Kuartal III-2024 Namun ia juga tidak memungkiri, produksi hingga tutup tahun ini dipengaruhi ketersediaan TBS eksternal yang sepanjang tahun 2024 ini semakin terbatas. "Sehingga memungkinkan total produksi tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu," ungkapnya. Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2023, DSNG mencatatkan produksi CPO sebanyak 661.892 ton dengan produksi TBS sebanyak 2,27 juta ton. "Meskipun demikian, Perseroan tetap mengupayakan agar infrastruktur dan semua fasilitas pendukung panen maupun produksi CPO berfungsi dengan baik sehingga dapat meningkatkan rendemen atau OER dan mendorong pertumbuhan produksi CPO di kuartal keempat nanti," ungkap Jenti. Adapun terkait jadwal replanting, Jenti menambahkan bahwa pogram replanting Perseroan yang berlangsung sejak akhir 2022 masih terus berlangsung hingga saat ini. "Per Desember 2023, Perseroan telah melakukan penumbangan sebanyak 673 hektar dengan area tertanam kembali seluas 500 hektar. Total lahan yang ditumbang dan ditanam kembali di tahun 2024 akan kami update di akhir tahun nanti," katanya. Sebagai tambahan informasi, hingga saat ini DSNG telah memiliki 12 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total kapasitas produksi 675 ton/jam. "Penambahan PKS baru masih akan dikaji sesuai dengan kebutuhan kebun Perseroan, khususnya untuk wilayah Kalimantan Barat (Kalbar)," tutupnya. Baca Juga: Target Produksi Austindo Nusantara Tahun 2024 Diprediksi Turun, Ini Penyebabnya
Dharma Satya Nusantara Prediksi Produksi TBS dan CPO Tahun 2024 Anjlok, Ini Pemicunya
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) memprediksi adanya penurunan produksi Tandan Buah Segar (TBS) maupun produksi Crude Palm Oil (CPO) tahun ini jika dibandingkan produksi sepanjang tahun 2023 lalu. Chief Finansial Officer Dharma Satya Nusantara, Jenti Widjaja mengatakan penurunan produksi memang telah tercatat pada kuartal III-2024 ini. "Produksi TBS dan CPO Perseroan hingga kuartal ke-3 mengalami penurunan masing-masing sebesar 5% dan 7% YoY, sejalan dengan kondisi industri kelapa sawit Indonesia saat ini," ungkap Jenti kepada Kontan, Kamis (07/11). Meski begitu, Jenti mengungkap DSNG tetap optimis pada produksi di kuartal IV-2024 yang menurutnya akan terjadi peningkatan produksi TBS inti dan plasma. "Pada kuartal ke-4, produksi TBS inti dan plasma masih berpotensi meningkat dibandingkan kuartal ketiga. Meskipun perlu diwaspadai kemungkinan peningkatan curah hujan yang dapat berdampak buruk terhadap evakuasi dan kualitas panen," tambahnya. Baca Juga: Dharma Satya Nusantara (DSNG) Raih Laba Rp 868 Miliar Hingga Kuartal III-2024 Namun ia juga tidak memungkiri, produksi hingga tutup tahun ini dipengaruhi ketersediaan TBS eksternal yang sepanjang tahun 2024 ini semakin terbatas. "Sehingga memungkinkan total produksi tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu," ungkapnya. Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2023, DSNG mencatatkan produksi CPO sebanyak 661.892 ton dengan produksi TBS sebanyak 2,27 juta ton. "Meskipun demikian, Perseroan tetap mengupayakan agar infrastruktur dan semua fasilitas pendukung panen maupun produksi CPO berfungsi dengan baik sehingga dapat meningkatkan rendemen atau OER dan mendorong pertumbuhan produksi CPO di kuartal keempat nanti," ungkap Jenti. Adapun terkait jadwal replanting, Jenti menambahkan bahwa pogram replanting Perseroan yang berlangsung sejak akhir 2022 masih terus berlangsung hingga saat ini. "Per Desember 2023, Perseroan telah melakukan penumbangan sebanyak 673 hektar dengan area tertanam kembali seluas 500 hektar. Total lahan yang ditumbang dan ditanam kembali di tahun 2024 akan kami update di akhir tahun nanti," katanya. Sebagai tambahan informasi, hingga saat ini DSNG telah memiliki 12 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan total kapasitas produksi 675 ton/jam. "Penambahan PKS baru masih akan dikaji sesuai dengan kebutuhan kebun Perseroan, khususnya untuk wilayah Kalimantan Barat (Kalbar)," tutupnya. Baca Juga: Target Produksi Austindo Nusantara Tahun 2024 Diprediksi Turun, Ini Penyebabnya