DHL harus bersabar menggenggam saham Lorena



JAKARTA. Melemahnya harga saham dan terpuruknya kurs rupiah terhadap dollar AS membuat rencana DHL Express harus bersabar menunggu untuk menggenggam saham PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA).

Sumber KONTAN yang mengetahui rencana tersebut mengatakan, sebenarnya, perusahaan logistik asal Jerman itu sudah siap. Namun, mengingat kondisi market yang berubah membuat DHL dan manajemen Lorena menghitung ulang valuasi.

"Yang mau dibeli kan unit di Indonesia, DHL valuasinya dollar AS, saat ini dollar AS tinggi terhadap rupiah," ujarnya belum lama ini.


Sehingga, lanjut dia, dengan valuasi awal, DHL akan lebih diuntungkan. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ada di level Rp 13.292.

Bukan hanya masalah kurs, harga saham LRNA pun terus terpuruk sejak penawaran saham perdana (IPO). Harga IPO LRNA sebesar Rp 900 per saham. Pada penutupan Kamis (11/6), harga saham emiten transportasi ini ada di posisi Rp 156 per saham, atau merosot 1,27% dari perdagangan hari sebelumnya.

Dengan kondisi ini, maka bagi LRNA kurang menguntungkan. Sang sumber masih belum mau menyebut valuasi awal yang disepakati kedua belah pihak. Yang jelas, saat ini nilai pastinya masih dalam tahap negosiasi.

Ceritanya, DHL akan mengakuisisi 50% saham LRNA. Opsinya, transaksi dilakukan di pasar negosiasi, rights issue, atau private placement.

Saat ini, LRNA dan Eka Sari Lorena ESL Express secara struktural masih terpisah. Setelah DHL masuk, rencananya perusahaan logistik Lorena akan terkonsolidasi di LRNA. Jadi, LRNA akan membawahi perusahaan logistik bersama-sama dengan DHL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto