KONTAN.CO.ID - Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Abdullah Hehamahua mengatakan, Pilpres 2019 sarat dengan korupsi. Selain korupsi politik, dia menilai, pilpres tahun lalu diwarnai korupsi intetektual dan korupsi material. "Pilpres yang terakhir, yakni 2019 terjadi political corruption, intelectual corruption dan material korupsi yang luar biasa," ujar Abdullah saat memberikan sambutan dalam tasyakuran milad ke-75 sekaligus deklarasi diaktifkannya kembali Partai Masyumi, Sabtu (7/11/2020). Sebagaimana dipantau dari tayangan daring acara milad tersebut, Abdullah menyatakan pihaknya berkeinginan mengubah bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.Salah satunya, lewat lewat partai politik yang diharapkan bisa menguasai parlemen.
Di acara deklarasi Masyumi, mantan penasihat KPK ini sebut pilpres 2019 sarat korupsi
KONTAN.CO.ID - Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Abdullah Hehamahua mengatakan, Pilpres 2019 sarat dengan korupsi. Selain korupsi politik, dia menilai, pilpres tahun lalu diwarnai korupsi intetektual dan korupsi material. "Pilpres yang terakhir, yakni 2019 terjadi political corruption, intelectual corruption dan material korupsi yang luar biasa," ujar Abdullah saat memberikan sambutan dalam tasyakuran milad ke-75 sekaligus deklarasi diaktifkannya kembali Partai Masyumi, Sabtu (7/11/2020). Sebagaimana dipantau dari tayangan daring acara milad tersebut, Abdullah menyatakan pihaknya berkeinginan mengubah bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.Salah satunya, lewat lewat partai politik yang diharapkan bisa menguasai parlemen.