Di akhir tahun, harga beras mulai merangkak naik



JAKARTA. Harga beras di akhir tahun mulai merangkak naik, mengutip data Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga beras bulan Desember ini rata-rata berada di kisaran Rp 9.291 per kilogram (kg), atau naik 2,48% dibandingkan rata-rata November lalu.

Sementara itu bila dibandingkan minggu lalu, harga beras medium rata-rata terjadi kenaikan sebesar 0,75% dari Rp 9.274 per kg. Sedangkan khusus di DKI Jakarta, harga beras masih stabil di kisaran Rp 9.640 per kg.

Gejala kenaikan harga beras cukup terlihat di tingkat pedagang grosir Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), di mana saat ini dibandingkan 1 Desember 2014, harga beras medium IR 64 (I, II, dan III) mengalami kenaikan masing-masing sebesar 3,30%, 3,53%, dan 3,70%.


Oleh karena itu, untuk menjaga agar harga beras tidak melonjak lebih tinggi lagi Kemendag menginstruksikan Perum Bulog untuk melakukan Operasi Pasar Khusus (OPK) beras sebanyak 230.000 ton dalam satu bulan ini. Kita jaga kenaikan itu tidak di luar batas yang ditentukan oleh kita," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Senin (15/12).

Menurut Rachmat, pada saat mendekati perayaan hari-hari besar dan akhir tahun seperti saat ini banyak pedagang yang melakukan spekulasi meskipun tidak setinggi pada saat puasa dan lebaran. Dengan adanya OPK ini diharapkan, tren kenaikan harga beras dapat diredam.

Rachmat menambahkan, penyaluran OPK ini juga sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat kecil. Pasalnya, sejak bulan Oktober lalu program Raskin sudah habis tersalurkan. Untuk mengisi kekosongan pasokan, maka diharapkan OPK ini dapat membantu bagi masyarakat yang membutuhkan.

kenaikan harga pada periode Desember-Januari biasanya terjadi karena kondisi minimnya pasokan ke pasar sebagai dampak dari panen yang mulai berkurang di sentra-sentra produksi seperti komoditas hortikultura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto