Di AS, Produsen Mobil Listrik China, Nio, Desak Adanya Keterbukaan



KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Produsen mobil listrik China, Nio, menyerukan keterbukaan dalam pidato yang jarang terjadi di Amerika Serikat (AS), di mana para politisi berusaha untuk lebih membatasi akses China ke pasar mobil terbesar kedua di dunia.

William Li, pendiri Nio, berbicara di sebuah acara di Universitas Harvard pada hari Sabtu, mengatakan pertumbuhan pesat kendaraan listrik di Tiongkok terjadi karena pasar yang terbuka dan kompetitif di mana semua produk diterima terlepas dari merek atau asal mereka.

Dia mengutip Tesla, yang telah membuka kisah kesuksesan di China dengan penjualan 1,36 juta kendaraan listrik dalam tiga tahun terakhir. Kehadiran Tesla di Tiongkok telah mendorong penetrasi kendaraan listrik dan memberikan dorongan pada industri.


Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik BYD Melejit di Saat Tesla Terus Merosot

"Persaingan akan menghasilkan investasi yang lebih besar, waktu mencapai titik impas yang lebih lama, margin kesalahan yang lebih sedikit, dan peluang keberhasilan yang lebih rendah," kata Li, menurut transkrip pidatonya.

Li menambahkan bahwa mereka tidak mengharapkan China akan mengadopsi kebijakan proteksionis untuk melindungi produsen mobil dalam negeri. Menurutnya, keterbukaan akan menguntungkan industri dan keberlanjutan, serta memperbaiki perusahaan-perusahaan terbaik.

Ketegangan meningkat antara China dan negara-negara Barat terkait ekspor kendaraan listrik Tiongkok, yang disubsidi secara besar-besaran menurut Washington dan Brussels. 

Uni Eropa sedang menyelidiki produsen mobil listrik China seperti BYD, Geely, dan SAIC, yang dapat menyebabkan pemberlakuan tarif atas subsidi.

Baca Juga: Produsen Mobil China Banyak yang Gagal Mencapai Target

Meskipun sedikit kendaraan listrik China yang dijual di pasar AS karena tarif yang tinggi, Nio sedang mempertimbangkan kelayakan penjualan ke AS setiap triwulan. 

Di Tiongkok, Nio telah menjual 30.053 kendaraan listrik dalam tiga bulan pertama dengan harga mulai dari 298.000 yuan (US$ 42.000) untuk segmen premium, dibandingkan dengan 132.420 kendaraan Tesla yang terjual.

Editor: Noverius Laoli