SINGAPURA. Setelah mencatatkan penurunan untuk kali pertama dalam tiga hari, harga emas di pasar Asia kembali menanjak. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga emas di pasar tunai naik sebesar 0,4% menjadi US$ 1.732,60 per troy ounce. Pada pukul 10.06 waktu Singapura, harga emas berada di posisi US$ 1.731 per troy ounce. Pada 7 September lalu, harga si kuning sempat melaju ke posisi US$ 1.741,70 per troy ounce, level termahal sejak 29 Februari lalu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan investor kembali mengoleksi emas. Pertama, outlook digelontorkannya stimulus dari the Federal Reserve memicu permintaan emas sebagai investasi alternatif. Kedua, kemarin (10/9), aset pada exchange traded product berbasis emas melonjak ke rekor tertinggi mencapai 2.480.428 metrik ton."Harga emas akan bergerak di kisaran saat ini seiring aksi tunggu investor terhadap pertemuan the Fed. Sementara itu, secara teknikal, harga emas mengindikasikan overbought. Namun prospek QE3 menyebabkan posisi dollar masih akan tertekan," urai Xiang Nan, analis CITICS Futures Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Di Asia, harga emas kembali mendaki
SINGAPURA. Setelah mencatatkan penurunan untuk kali pertama dalam tiga hari, harga emas di pasar Asia kembali menanjak. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga emas di pasar tunai naik sebesar 0,4% menjadi US$ 1.732,60 per troy ounce. Pada pukul 10.06 waktu Singapura, harga emas berada di posisi US$ 1.731 per troy ounce. Pada 7 September lalu, harga si kuning sempat melaju ke posisi US$ 1.741,70 per troy ounce, level termahal sejak 29 Februari lalu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan investor kembali mengoleksi emas. Pertama, outlook digelontorkannya stimulus dari the Federal Reserve memicu permintaan emas sebagai investasi alternatif. Kedua, kemarin (10/9), aset pada exchange traded product berbasis emas melonjak ke rekor tertinggi mencapai 2.480.428 metrik ton."Harga emas akan bergerak di kisaran saat ini seiring aksi tunggu investor terhadap pertemuan the Fed. Sementara itu, secara teknikal, harga emas mengindikasikan overbought. Namun prospek QE3 menyebabkan posisi dollar masih akan tertekan," urai Xiang Nan, analis CITICS Futures Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News