Teka-teki yang hampir punah, minggu-minggu ini hidup kembali. Bukan tebak manggis, tetapi harga BBM: Kebanyakan orang memilih tidak naik. Maklum, sudah dua kali mereka tertipu. Maka, semua orang mencari "clue" dari "gesture" pengambil keputusan. Hari Senin (10/6/2013) minggu lalu misalnya, sepulang dari Istana Negara saya dimintakan laporan. Yang saya lihat pagi itu senyum bapak presiden tak mengembang. Dihadapan para penerima piala Adipura dan Kalpataru, presiden bercerita, pukul 3 dini hari ia terbangun menyaksikan siaran televisi asing yang memberitakan pembalakan liar di Indonesia. Saya tak tahu persis mengapa senyum SBY tak mengembang. Tetapi beberapa hari itu kita mendengar nilai rupiah mulai menembus batas psikologis Rp 10.000. Sementara koalisinya malah menebar spanduk yang menunjukkan bahwa pemerintahan SBY tidak pro rakyat. Dan salah satunya ada di jajaran mentri yang pagi itu ada di ruangan itu. Hanya saja sebelum presiden tiba mereka terlihat mesra. Seorang pemangku adat penerima Kalpataru tersenyum. "Lihat itu orang PKS berpelukan dengan Demokrat,” ujarnya. Yang lain menjawab, “Kok berbeda dengan yang terlihat di TV." ujarnya.
Di atas yang minum, di bawah yang mabuk
Teka-teki yang hampir punah, minggu-minggu ini hidup kembali. Bukan tebak manggis, tetapi harga BBM: Kebanyakan orang memilih tidak naik. Maklum, sudah dua kali mereka tertipu. Maka, semua orang mencari "clue" dari "gesture" pengambil keputusan. Hari Senin (10/6/2013) minggu lalu misalnya, sepulang dari Istana Negara saya dimintakan laporan. Yang saya lihat pagi itu senyum bapak presiden tak mengembang. Dihadapan para penerima piala Adipura dan Kalpataru, presiden bercerita, pukul 3 dini hari ia terbangun menyaksikan siaran televisi asing yang memberitakan pembalakan liar di Indonesia. Saya tak tahu persis mengapa senyum SBY tak mengembang. Tetapi beberapa hari itu kita mendengar nilai rupiah mulai menembus batas psikologis Rp 10.000. Sementara koalisinya malah menebar spanduk yang menunjukkan bahwa pemerintahan SBY tidak pro rakyat. Dan salah satunya ada di jajaran mentri yang pagi itu ada di ruangan itu. Hanya saja sebelum presiden tiba mereka terlihat mesra. Seorang pemangku adat penerima Kalpataru tersenyum. "Lihat itu orang PKS berpelukan dengan Demokrat,” ujarnya. Yang lain menjawab, “Kok berbeda dengan yang terlihat di TV." ujarnya.