JAKARTA. Memasuki tahun 2014, harga beberapa komoditas pangan mulai merangkak naik. Beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain cabai merah, bawang putih, ayam hingga sayur-sayuran.

Mujiyati, salah satu pedagang sayuran di Pasar Minggu, menuturkan, hampir semua harga komoditas pangan naik. Harga cabai merah besar misalnya, kata Mujiyati pada akhir Desember 2013 harganya masih ada di kisaran Rp 28.000 per kilogram (kg). Namun pada pekan ini harga komoditas ini melonjak ke kisaran Rp 35.000 per kg - Rp 40.000 per kg. "Kenaikan harganya tidak tentu, pas tahun baru sekitar Rp 35.000 per kg, sekarang naik lagi," kata Mujiyati kemarin (6/1).

Harga beberapa jenis sayuran seperti kol, wortel dan ketimun  juga naik rata-rata Rp 2.000 per kg dari Rp 7.000 per kg menjadi Rp 9.000 per kg. Di pasar Palmerah, harga tomat sayur pekan ini naik jadi Rp 8.000 per kg, padahal di pekan terakhir 2013 harga tomat sayur Rp 5.000 per kg.

Sugiono, Asisten Manager Usaha dan pengembangan Pasar Induk Kramat Jati bilang, fluktuasi harga beberapa bahan pangan saat ini lantaran pasokan dari sentra produksi berkurang. "Akhir-akhir ini curah hujan cukup tinggi di beberapa daerah sentra produksi, akibatnya produksi turun," kata Sugiono.

Sementara itu, harga bawang putih juga sedikit merangkak naik. Di pasar Induk Kramat Jati, harga bawang putih naik dari Rp 9.000 per kg pada akhir Desember 2013 menjadi Rp 10.000 per kg pada pekan pertama tahun ini. Sugiono bilang kenaikan harga bawang putih ini karena pasokan bawang impor belum masuk ke Indonesia. "Biasanya, harga bawang putih akan kembali normal memasuki Februari," terang Sugiono.

Harga daging ayam juga ikut merangkak. Aslan, pedagang daging ayam di Pasar Minggu bilang, harga daging ayam potong naik menjadi Rp 19.000 per kg dari Rp 16.500 per kg pada akhir 2013.

Tapi, harga bawang merah justru turun. Di Pasar Induk Kramat Jati harga bawang merah pekan ini Rp 16.000 per kg, turun dari pekan terakhir Desember 2013 sekitar Rp 19.000 per kg. "Penurunan harga bawang merah ini karena sentra produksi di Jawa Timur mulai panen, sehingga pasokan naik," jelas Sugiono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi