JAKARTA. Pasca dirilisnya risalah rapat Federal Open Market Committe (FOMC) Kamis (13/10) kurs rupiah terus tertekan. Di pasar spot, kemarin (13/10), rupiah anjlok 0,42% menjadi Rp 13.073 per dollar AS. Sedang berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah tergelincir 0,04% ke Rp 3.028 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan, pasca dirilisnya notulensi FOMC, indeks dollar AS melejit. Yield obligasi pemerintah AS juga naik. Hal ini jadi sentimen negatif bagi pasar modal di negara-negara berkembang. Maklum, catatan rapat FOMC menunjukkan sejatinya sebagian petinggi The Fed ingin suku bunga segera naik. Ini menguatkan ekspektasi kenaikan Fed funds rate.
Di balik lesunya rupiah
JAKARTA. Pasca dirilisnya risalah rapat Federal Open Market Committe (FOMC) Kamis (13/10) kurs rupiah terus tertekan. Di pasar spot, kemarin (13/10), rupiah anjlok 0,42% menjadi Rp 13.073 per dollar AS. Sedang berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah tergelincir 0,04% ke Rp 3.028 per dollar AS. Ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan, pasca dirilisnya notulensi FOMC, indeks dollar AS melejit. Yield obligasi pemerintah AS juga naik. Hal ini jadi sentimen negatif bagi pasar modal di negara-negara berkembang. Maklum, catatan rapat FOMC menunjukkan sejatinya sebagian petinggi The Fed ingin suku bunga segera naik. Ini menguatkan ekspektasi kenaikan Fed funds rate.