JAKARTA. Presiden Joko Widodo memamerkan upaya pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan Indonesia di bawah pemerintahannya kepada China dan 28 kepala negara dan pemerintahan yang hadir dalam The Belt and Road Forum for International Cooperation di China awal pekan ini. Pertama yang dia tunjukkan adalah keberaniannya dalam mamangkas lebih dari 80% alokasi subsidi BBM dan mengalihkan anggarannya untuk pembangunan infrastruktur. Jokowi mengatakan, langkah tersebut telah menciptakan ruang fiskal US$ 15 miliar per tahun. "Upaya tersebut telah melahirkan program pengembangan infrastruktur terbesar dalam sejarah Indonesia," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Bey Machmudin, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Senin (15/5). Jokowi menyatakan, dalam dua tahun, upaya yang telah dilakukannya tersebut telah membuahkan hasil. Pembangunan infrastruktur di Indonesia berhasil digeber secara merata. Presiden memberikan dua contoh daerah yang mendapat manfaat dari gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahannya. Pertama, Sumatera Utara. Jokowi mengklaim, setelah dia menggeber pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara baik, pelabuhan maupun jalan, ekonomi daerah tersebut berkembangg. "Sekarang mereka berkembang jadi pusat pengolahan minyak kelapa sawit dan industri oleochemical. Di lokasi ini pula, terdapat Danau Toba, sebuah danau di pegunungan, di mana jumlah wisatawan sekarang bertumbuh pesat," kata Presiden. Kedua, Sulawesi Utara. Jokowi mengatakan, setelah dia menggeber pembangunan infrastruktur di daerah yang bertetangga langsung dengan bagian paling selatan Kepulauan Filipina tersebut, Sulawesi Utara kini tumbuh sebagai tujuan baru bagi para wisatawan lokal dan mancanegara.
Di China, Jokowi pamer proyek infrastruktur RI
JAKARTA. Presiden Joko Widodo memamerkan upaya pembangunan infrastruktur yang telah dilakukan Indonesia di bawah pemerintahannya kepada China dan 28 kepala negara dan pemerintahan yang hadir dalam The Belt and Road Forum for International Cooperation di China awal pekan ini. Pertama yang dia tunjukkan adalah keberaniannya dalam mamangkas lebih dari 80% alokasi subsidi BBM dan mengalihkan anggarannya untuk pembangunan infrastruktur. Jokowi mengatakan, langkah tersebut telah menciptakan ruang fiskal US$ 15 miliar per tahun. "Upaya tersebut telah melahirkan program pengembangan infrastruktur terbesar dalam sejarah Indonesia," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Bey Machmudin, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Senin (15/5). Jokowi menyatakan, dalam dua tahun, upaya yang telah dilakukannya tersebut telah membuahkan hasil. Pembangunan infrastruktur di Indonesia berhasil digeber secara merata. Presiden memberikan dua contoh daerah yang mendapat manfaat dari gencarnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahannya. Pertama, Sumatera Utara. Jokowi mengklaim, setelah dia menggeber pembangunan infrastruktur di Sumatera Utara baik, pelabuhan maupun jalan, ekonomi daerah tersebut berkembangg. "Sekarang mereka berkembang jadi pusat pengolahan minyak kelapa sawit dan industri oleochemical. Di lokasi ini pula, terdapat Danau Toba, sebuah danau di pegunungan, di mana jumlah wisatawan sekarang bertumbuh pesat," kata Presiden. Kedua, Sulawesi Utara. Jokowi mengatakan, setelah dia menggeber pembangunan infrastruktur di daerah yang bertetangga langsung dengan bagian paling selatan Kepulauan Filipina tersebut, Sulawesi Utara kini tumbuh sebagai tujuan baru bagi para wisatawan lokal dan mancanegara.