Di China, Xiaomi satu-satunya merek yang penjualannya melonjak pada Q3



KONTAN.CO.ID - SHANGHAI/SINGAPURA. Xiaomi Corp tengah berkibar.  Produsen smartphone asal China ini berhasil meraih kenaikan pangsa pasar di China dan Eropa pada kuartal tiga 2020. Salah satu penyebabnya, pesaing terdekatnya kinerja Huawei Technologies tertekan akibat sanksi dari AS.

Melansir Reuters, Xiaomi menempati posisi ketiga di papan peringkat global. Data yang dihimpun Canalys menunjukkan, Xiaomi menjual 47,1 juta handset pada kuartal ketiga, atau melonjak 45% dari tahun sebelumnya.

Asal tahu saja, pasar ponsel pintar global mengalami kontraksi 1% berdasarkan basis year on year pada periode Juli-September di mana angka pengiriman turun menjadi 348 juta unit. Kendati demikian, angka pengiriman naik 22% dari kuartal kedua yang dilanda pandemi.


Samsung Electronics Co Ltd menempatkan diri kembali di posisi teratas, yang dibantu oleh penjualan di India. Di India, merek China mengalami penurunan tajam akibat ketegangan politik.

Baca Juga: Beredar bocoran spesifikasi Xiaomi Mi Watch Lite, harga dijamin lebih murah

Sedangkan Huawei merosot ke nomor dua secara global, dan Apple, yang baru meluncurkan iPhone baru awal bulan ini, mengambil tempat nomor empat pada kuartal September.

Meski demikian, menurut perusahaan riset pasar Counterpoint dalam sebuah catatan pada hari Kamis, iPhone 11 adalah ponsel terlaris kuartal ini di China meskipun tidak memiliki teknologi 5G.

Data Counterpoint juga menunjukkan, di China, Xiaomi adalah satu-satunya merek yang mencatat pertumbuhan dengan penjualan naik 8% (yoy). Secara keseluruhan, pasar ponsel pintar China terus menyusut, dengan pengiriman turun 14%.

Baca Juga: Resmi rilis di China, harga Redmi K30S dibanderol mulai Rp 5 jutaan

"Xiaomi mengeksekusi dengan agresif penurunan pengiriman dari Huawei," kata analis Canalys, Mo Jia dalam sebuah catatan pada hari Jumat. Di Eropa, pengiriman Huawei merosot seperempat sementara Xiaomi melonjak 88%, katanya.

“Xiaomi mengambil risiko menetapkan target produksi yang tinggi, tetapi langkah ini terbayar ketika mampu mengisi saluran di kuartal tiga dengan perangkat volume tinggi, seperti seri Redmi 9,” paparnya kepada Reuters.

Masa depan Huawei tidak pasti karena pembatasan yang diberlakukan pada perusahaan oleh AS membatasi pasokan chipnya.

Richard Yu, CEO bisnis konsumen Huawei, mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak lagi dapat memproduksi jajaran chipset Kirin kelas atas mulai September.

Selanjutnya: Ini dia 10 HP terlaris di dunia tahun 2020, iPhone juaranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie