Di Hadapan DPR RI, Sri Mulyani Beberkan Postur Makro Fiskal 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan postur makro fiskal pada tahun depan di hadapan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Postur makro fiskal di 2025 ini merupakan masa transisi dari pemerintahan saat ini yang akan dijalankan oleh pemerintahan baru.

Sri Mulyani menyampaikan, pendapatan negara diperkirakan mencapai 12,14% hingga 12,36% dari produk domestik bruto (PDB). Ini terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar 10,09% hingga 10,29% dari PDB. 


Kemudian penerimaan perpajakan ini dirinci lagi menjadi penerimaan pajak sebesar 8,86% hingga 9,06% dari PDB serta kepabenanan dan cukai di kisaran 1,23% hingga 1,25% dari PDB.

Baca Juga: Pemerintah Perkuat Basis Pajak Lewat Pengawasan Wajib Pajak High Wealth Individual

Untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP) diperkirakan mencapai 2,05% hingga 2,07% dari PDB serta hibah sebesar 0,001% hingga 0,002% dari PDB.

"Kalau dibandingkan dengan APBN 2024 ini adalah tetap cukup realistis meskipun kita tadi dihadapkan pada berbagai shock harga komoditas yang relatif rendah," ujar Sri Mulyani di Rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Selasa (4/6).

Di sisi lain, belanja negara diperkirakan berada pada kisaran 14,59% hingga 15,18% dari PDB. Ini terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar 10,92% hingga 11,17% dari PDB dan transfer ke daerah sebesar 3,87% hingga 4,01% dari PDB.

Baca Juga: Pemerintah Mengerem Penerbitan Utang Baru

Untuk keseimbangan primer, pemerintah menetapkan target pada kisaran 0,30% hingga 0,61% dari PDB. Sementara defisit anggaran berada pada rentang 2,45% hingga 2,82% dari PDB.

"Kebijakan APBN 2025 akan terus didesain ekspansif namun terarah dan terukur. Defisit yang kami sampaikan antara 2,45% hingga 2,82% dari PDB membiayai seluruh program-program prioritas pemerintahan baru," kata Menkeu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi