Di Hadapan PM Singapura, Rosan Roeslani Pamer Target Prabowo Kejar Ekonomi Tumbuh 8%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Singapura, Lawrence Wong, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Singapura (27/08).

Dalam pertemuan tersebut, Roslan menyampaikan presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki target pertumbuhan ekonomi yang cukup ambisius yakni 8% dimasa pemerintahannya, yakni 2025-2029.

Upaya mengejar pertumbuhan ekonomi sebesar 8% tersebut, diyakini hal ini menjadi salah satu agenda penting untuk melepaskan diri dari status negara middle income trap. Untuk menjadi negara maju, setidaknya dibutuhkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6% hingga 7%.


Baca Juga: 10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Kelas Menengah Rentan Jatuh Ke Jurang Kemiskinan

“Pada kepemimpinan mendatang, Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%. Kunci dari pertumbuhan ekonomi ini utamanya adalah kontribusi investasi yang lebih besar, terutama investasi yang berorientasi pada ekspor,” tutur Roslan mengutip keterangan tertulis, Rabu (28/8).

Pertemuan Rosan dengan PM Lawrence Wong membahas beberapa topik penting. Di antaranya terkait kondisi geopolitik serta potensi investasi di sektor infrastruktur, kesehatan, kawasan industri, energi baru terbarukan, pendidikan, ketahanan pangan dan manufaktur.

Rosan menekankan pentingnya Singapura sebagai partner Indonesia dalam ekonomi dan investasi, mengingat Singapura selalu menduduki peringkat pertama realisasi investasi di Indonesia selama hampir selama 10 tahun terakhir.

Rosan menyampaikan Pemerintah Indonesia memberikan insentif super tax deduction bagi investor yang menyediakan fasilitas pelatihan dan vokasi.

Baca Juga: Bertemu PM Singapura, Rosan Roeslani Targetkan Investasi di Indonesia Meningkat

“Intinya, pemerintah Indonesia juga fokus meningkatkan tentang human (sumber daya manusia),” ungkapnya.

Sementara itu, PM Wong menyampaikan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Di tengah kondisi tensi geopolitik yang tinggi, PM Wong menyampaikan perlunya peningkatan hubungan bilateral yang lebih erat dan saling melengkapi antar negara termasuk Indonesia dan Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi