JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat di zona hijau di tengah sentimen negatif bursa regional, Rabu (6/1). Mengacu data RTI menunjukkan indeks berakhir naik 1,12% atau 51,160 poin ke level 4.608,982 pukul 16.14 WIB. Tercatat 151 saham bergerak naik, 117 saham bergerak turun, dan 95 saham stagnan. Perdagangan di hari ketiga 2016 ini melibatkan 4,12 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,73 triliun. Tujuh dari 10 indeks sektoral menghijau. Sektor industri dasar memimpin penguatan sebesar 3,25%.
Sementara, sektor yang memerah antara lain, aneka industri turun 0,78%, pertanian turun 0,57%, dan keuangan turun 0,27%. Aksi beli telah menopang penguatan IHSG. Di pasar reguler, net buy asing sebesar Rp 437,271 miliar dan keseluruhan net but asing Rp 385,009 miliar. Saham-saham yang termasuk top gainers LQ45 antara lain: PT Jasa Marga (JSMR) naik 9,52% ke Rp 5.750, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 7,84% ke Rp 1.375, dan PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 7,04% ke Rp 2.890. Saham-saham yang termasuk top losers LQ45 antara lain: PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) turun 2,32% ke Rp 1.265, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 2,22% ke Rp 1.760, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 1,91% ke Rp 1.025. Di sisi lain, bursa regional masih terseret kekhawatiran perekonomian China. Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,9% menjadi 127,23 pada 04:04 sore di Hong Kong. Indeks MSCI Asia Pacific telah turun 3,6% sejak awal tahun, yang merupakan penurunan tertajam selama tiga hari sejak September. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,3%, memangkas penurunan sebanyak 1%. Indeks Hang Seng turun 1,1%, melanjutkan penurunan pekan ini menjadi 4,3%, dan Indeks Hang Seng China Enterprises turun 0,9%, menyeret penurunan pada 2016 menjadi 5,4%.
Indeks Shanghai Composite menguat 2,3%, menyusul penurunan dua hari sebesar 7,1% pada hari Senin yang menghapus senilai U$ 590 miliar dari nilai pasar serta memicu penghentian perdagangan. Indeks Topix Jepang turun 1,1% pasca sebelumnya melonjak sebanyak 0,7%, seiring pelemahan yuan yang menggerogoti daya saing eksportir Jepang. Indeks tersebut telah turun 3,8% pada pekan pertamanya di tahun ini. Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1,2% dan Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru turun 0,3%. Indeks Straits Times Singapura turun 1% dan Indeks Taiex Taiwan turun 1,1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto