JAKARTA. Tenaga kerja profesional di bidang asuransi, terutama broker atawa pialang, masih sangat minim. Saat ini hanya ada 197 pialang asuransi yang telah mengantongi sertifikat broker yang bernama Certified Indonesian Insurance Broker (CIIB).Padahal, menurut pemantauan Asosiasi Broker Asuransi dan Reasuransi Indonesia (ABAI), ada total 150 perusahaan broker. Karena itu Ketua ABAI Mira Sih''hati, meminta, penambahan  broker bersertifikat. "Paling tidak, minimal setiap perusahaan mempunyai tiga tenaga broker bersertifikat. Mestinya jumlah total tenaga tersertifikasi mencapai 450 orang," ungkapnya ke KONTAN Rabu (22/10).ABAI mencatat, sertifikasi sendiri selama ini baru diselenggarakan selama empat kali, yaitu tahun 2000, 2003, 2005, serta 2008. Rinciannya, tahun 2000 meluluskan 118 orang, tahun 2003 sebanyak 37 orang, tahun 2005 sejumlah 15 orang. "Sedangkan, tahun 2008 meluluskan sebanyak 26 orang tenaga ahli baru dan satu orang penyetaraan," jelasnya.Memang, untuk mengantongi sertifikat CIIB tidak mudah dan memakan waktu yang lama. Seseorang perlu melewati beberapa tahapan, seperti melakoni pendidikan dari ABAI setelah melewati posisi sebagai pialang ajun dan ahli. "Hanya mereka yang bergelar ahli dan telah bekerja di perusahaan broker dalam kurun waktu tertentu yang bisa mengikuti pendidikan sertifikasi dari kami," tandasnya.Mira juga meminta kesadaran perusahaan broker untuk meningkatkan keahlian tenaga pialang masing-masing. Mira menilai selama ini sebagian besar perusahaan pialang dan broker asuransi tak peduli dengan tingkat keahlian pialang mereka.Padahal sertifikasi itu penting untuk melihat kualitas dan profesionalisme seorang broker sehingga bisa menjadikan perusahaan lebih sehat. ABAI khawatir masalah kualitas broker ini tak segera di benahi, industri ini akan mengalami kemunduran.Mira janji akan lebih getol mensosialisikan sertifikasi ke perusahaan broker. "Kalau perlu, kami akan menambah frekuensi pendidikan untuk memperoleh sertifikasi," ujarnya.