JAKARTA. Realisasi investasi pada tahun ini diperkirakan tidak bisa tumbuh lebih tinggi karena adanya kontraksi pada belanja modal hingga 21,88% year-on-year (YoY) pada tahun 2016. Sementara, pertumbuhan investasi tahun lalu yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat melambat dari 5,01% pada 2015 menjadi 4,48%. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,1% (yoy). Untuk mencapai laju ekonomi tersebut, laju investasi ditargetkan sebesar 6% oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) Thomas Lembong mengatakan, PMTB tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu didorong oleh PMA dan PMDN, dan capital expenditure BUMN. Namun demikian masih ada sentimen-sentimen lainnya yang berpengaruh kepada investasi di dalam negeri.
Di investasi, 5 hal ini lebih berefek dari politik
JAKARTA. Realisasi investasi pada tahun ini diperkirakan tidak bisa tumbuh lebih tinggi karena adanya kontraksi pada belanja modal hingga 21,88% year-on-year (YoY) pada tahun 2016. Sementara, pertumbuhan investasi tahun lalu yang tercermin dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tercatat melambat dari 5,01% pada 2015 menjadi 4,48%. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, pertumbuhan ekonomi ditargetkan mencapai 5,1% (yoy). Untuk mencapai laju ekonomi tersebut, laju investasi ditargetkan sebesar 6% oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) Thomas Lembong mengatakan, PMTB tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu didorong oleh PMA dan PMDN, dan capital expenditure BUMN. Namun demikian masih ada sentimen-sentimen lainnya yang berpengaruh kepada investasi di dalam negeri.