JAKARTA. PT Pertamina terus melakukan upaya dalam menyiapkan infrastruktur untuk kebijakan pengaturan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan catatan dari Pertamina, baru sedikit pom bensin yang sudah menyiapkan Pertamax. Di Jawa-Bali, sekitar 56% pom bensin yang sudah menjual Pertamax."Dari 3.037 SPBU di wilayah Jawa Bali, terdapat 1.724 SPBU yang sudah menjual Pertamax. Sisanya sekitar 1.017 SPBU berpotensi untuk switching tangki pendam ke Pertamax dan 296 SPBU memerlukan investasi baru," ujar Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, Senin (7/3).Karen menambahkan, 296 SPBU yang membutuhkan investasi baru itu membutuhkan biaya sekitar Rp 121 miliar atau sekitar Rp 400 juta per SPBU. Sehingga, jika kebijakan pengaturan ini diberlakukan, Karen mengatakan para pengusaha pom bensin ini membutuhkan bantuan dari pemerintah berupa kredit lunak dari bank BUMN. Sebab, tidak semua pengusaha pom bensin swasta memiliki kecukupan modal untuk investasi baru tersebut.Merujuk kepada catatan Pertamina, wilayah Jabodetabek adalah wilayah yang paling siap dalam kebijakan pengaturan BBM subsidi ini. Dari 720 SPBU di Jabodetabek, sekitar 622 SPBU sudah menjual Pertamax, 57 SPBU berpotensi untuk switching tangki pendam ke Pertamax dan sebanyak 41 SPBU memerlukan investasi baru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DI Jawa dan Bali, baru 56% SPBU yang menyediakan pertamax
JAKARTA. PT Pertamina terus melakukan upaya dalam menyiapkan infrastruktur untuk kebijakan pengaturan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Berdasarkan catatan dari Pertamina, baru sedikit pom bensin yang sudah menyiapkan Pertamax. Di Jawa-Bali, sekitar 56% pom bensin yang sudah menjual Pertamax."Dari 3.037 SPBU di wilayah Jawa Bali, terdapat 1.724 SPBU yang sudah menjual Pertamax. Sisanya sekitar 1.017 SPBU berpotensi untuk switching tangki pendam ke Pertamax dan 296 SPBU memerlukan investasi baru," ujar Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, Senin (7/3).Karen menambahkan, 296 SPBU yang membutuhkan investasi baru itu membutuhkan biaya sekitar Rp 121 miliar atau sekitar Rp 400 juta per SPBU. Sehingga, jika kebijakan pengaturan ini diberlakukan, Karen mengatakan para pengusaha pom bensin ini membutuhkan bantuan dari pemerintah berupa kredit lunak dari bank BUMN. Sebab, tidak semua pengusaha pom bensin swasta memiliki kecukupan modal untuk investasi baru tersebut.Merujuk kepada catatan Pertamina, wilayah Jabodetabek adalah wilayah yang paling siap dalam kebijakan pengaturan BBM subsidi ini. Dari 720 SPBU di Jabodetabek, sekitar 622 SPBU sudah menjual Pertamax, 57 SPBU berpotensi untuk switching tangki pendam ke Pertamax dan sebanyak 41 SPBU memerlukan investasi baru.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News