JAKARTA. Masa libur Lebaran memberikan keuntungan bagi tukang parkir yang beroperasi di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Memanfaatkan lahan kosong dan trotoar jalan sebagai tempat parkir kendaraan roda dua, dalam sehari keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp 3 juta. "Saat malam takbiran, bisa sampai Rp 5 juta. Kalau hari ini, seperti kemarin, kira-kira Rp 3 juta," ujar Al Faruk, seorang tukang parkir, Rabu (30/7). Selama libur Lebaran, Faruk dan tukang parkir lainnya menaikan tarif parkir menjadi Rp 5000. Sedangkan, pada hari biasa tarif parkir hanya Rp 3000 untuk satu kendaraan roda dua. Faruk mengatakan, sebagian keuntungan yang diperoleh per hari, akan disetorkan kepada pengurus Karang Taruna, Petugas Dinas Perhubungan dan polisi. "Kalau ramai seperti ini, biasanya uang setoran juga naik," kata Faruk. Menurut Faruk, di kawasan Kota Tua sendiri, terutama pada musim liburan, tukang parkir yang dibagi-bagi dalam beberapa wilayah. Faruk, bersama tiga orang rekannya, yang berasal dari Karang Taruna di RW 06 Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat, menguasai lahan parkir di depan Museum Bank Indonesia, Jalan Pintu Besar Utara, Jakarta Barat. "Kami cuma jaga parkir di sepanjang jalan ini saja. Tempat lainnya sudah ada yang jaga dari wilayah lain," kata Faruk. (Abba Gabrillin)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Di Kota Tua, tukang parkir sehari dapat Rp 3 juta
JAKARTA. Masa libur Lebaran memberikan keuntungan bagi tukang parkir yang beroperasi di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat. Memanfaatkan lahan kosong dan trotoar jalan sebagai tempat parkir kendaraan roda dua, dalam sehari keuntungan yang didapat bisa mencapai Rp 3 juta. "Saat malam takbiran, bisa sampai Rp 5 juta. Kalau hari ini, seperti kemarin, kira-kira Rp 3 juta," ujar Al Faruk, seorang tukang parkir, Rabu (30/7). Selama libur Lebaran, Faruk dan tukang parkir lainnya menaikan tarif parkir menjadi Rp 5000. Sedangkan, pada hari biasa tarif parkir hanya Rp 3000 untuk satu kendaraan roda dua. Faruk mengatakan, sebagian keuntungan yang diperoleh per hari, akan disetorkan kepada pengurus Karang Taruna, Petugas Dinas Perhubungan dan polisi. "Kalau ramai seperti ini, biasanya uang setoran juga naik," kata Faruk. Menurut Faruk, di kawasan Kota Tua sendiri, terutama pada musim liburan, tukang parkir yang dibagi-bagi dalam beberapa wilayah. Faruk, bersama tiga orang rekannya, yang berasal dari Karang Taruna di RW 06 Kelurahan Pinangsia, Jakarta Barat, menguasai lahan parkir di depan Museum Bank Indonesia, Jalan Pintu Besar Utara, Jakarta Barat. "Kami cuma jaga parkir di sepanjang jalan ini saja. Tempat lainnya sudah ada yang jaga dari wilayah lain," kata Faruk. (Abba Gabrillin)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News