KONTAN.CO.ID - SIMALUNGUN. Konferensi Tingkat Tinggi Women20 (KTT W20) resmi dibuka di Hotel Niagara dan The Kaldera yang berada persis di tepi Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. KTT W20 merupakan salah satu rangkaian Engagement Group G20 Indonesia Presidensi 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno hadir dalam pembukaan KTT W20 tersebut. Selain itu ada pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga, Duta Besar India Manoj Kumar Bharti, Duta Besar Turki dan Presiden International Council of Women Martine Marandel. Hadir juga Ketua Umum Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, Penasihat Yayasan Del yang juga istri Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, Devi Pandjaitan dan Edy Rahmayadi Gubernur, Sumatera Utara serta delegasi dari 15 negara undangan.
Chair W20 Indonesia Hadriani Uli Silalahi mengatakan, W20 lahir dari seruan mendesak untuk perubahan dalam keterwakilan perempuan dan kurangnya partisipasi penuh perempuan di bidang ekonomi dan sosial. "Menuju pencapaian tujuan tersebut dan percepatan kesetaraan gender berjalan lambat dan tidak merata. Itu bahkan sebelum COVID-19 memaksa banyak wanita kehilangan pekerjaan," tutur Uli dalam pembukaan W20, Selasa (19/7).
Baca Juga: KTT Women20 Siapkan 8 Komunike yang Akan Dibawa ke KTT G20 Berdasarkan data, di tingkat global, diperkirakan kehilangan pekerjaan bagi perempuan adalah 5% pada tahun 2020, dibandingkan dengan laki-laki 3,5%. Uli mengatakan, KTT G20 menawarkan kesempatan penting untuk mengatasi hal ini, serta untuk memastikan pemulihan ekonomi yang inklusif dengan menempatkan peran perempuan. "KTT W20 adalah tentang membuat perubahan positif bagi situasi perempuan. Sudah saatnya, kita harus mengubah pola pikir 20 pemimpin ekonomi terbesar untuk memperhatikan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender," ujar Uli. Ia bilang, prioritas utama dalam forum tersebut adalah mempromosikan kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan perempuan. "Di setiap negara di dunia, perempuan menghadapi diskriminasi berbasis gender, memprioritaskan peningkatan UMKM milik/pimpinan perempuan, mendorong respons kesehatan yang berkeadilan gender, menghadapi kondisi yang tidak menguntungkan, seperti kemiskinan dan pemberdayaan perempuan penyandang disabilitas," ucap Uli. G20 memiliki peran yang kuat dalam mendorong kebijakan ekonomi yang berdampak dan bermanfaat bagi pemberdayaan ekonomi perempuan. Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, merupakan sebuah kehormatan dapat berbicara pada pembukaan Women 20 Summit. "Saya juga senang karena KTT berlangsung di Danau Toba yang luar biasa, salah satu tujuan wisata super prioritas di Indonesia," ucap Sandiaga. Ia menyebut, Danau Toba yang luasnya lebih besar dari Singapura ini dikelilingi pegunungan nan menakjubkan dengan udara semilir sejuk. "Saya harap Anda dapat meluangkan waktu untuk menjelajahi danau yang mempesona dan daerah sekitarnya," ujar Sandiaga. Sandiaga juga mengatakan selain pemandangan alam yang indah, masyarakat di sekitar kawasan ini juga menawarkan potensi ekonomi kreatif yang luar biasa. Untuk lebih memanfaatkan potensi ini, pemerintah bersama dengan berbagai mitra melakukan Kampanye “Danau Toba – Beli Produk Kreatif” tahun lalu. Sekitar 200 UMKM dari sekitar Danau Toba mengikuti program ini dan sebagai hasilnya pendapatan mereka meningkat 100% dan tenaga kerja mereka meningkat tiga kali lipat.
Baca Juga: Danau Toba Jadi Lokasi Penyelenggaraan W20, Ini Alasannya Sandiaga bilang, perempuan seringkali menjadi tulang punggung pariwisata dan ekonomi kreatif, pilar kesejahteraan masyarakat serta penjaga warisan budaya kita. "Tanpa perempuan, kita tidak dapat memiliki pemulihan pariwisata atau ekonomi secara keseluruhan dalam hal ini. Mendukung wanita untuk mengeluarkan potensi penuh mereka adalah kepentingan kita semua," jelas Uno. Itu sebabnya, pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif tercermin dalam perluasan peluang usaha, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan UKM, dengan perempuan berada di garda depan. Sementara, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga bangga menjadi saksi dan memfasilitasi komitmen, upaya, dan tindakan,untuk meningkatkan status perempuan secara global, terutama dalam konteks pemulihan sosial ekonomi, di dalam G20. Kata Bintang, meskipun setengah dari populasi dunia adalah wanita, pandemi global telah berdampak pada pria dan wanita secara berbeda. "Perempuan secara tidak proporsional terpengaruh oleh kehilangan pekerjaan, karena mereka terwakili secara berlebihan di sektor informal, genting dan bergaji rendah yang paling terpukul pandemi dan mendorong lebih banyak perempuan ke dalam kemiskinan ekstrim dan memperlebar jurang kemiskinan gender," ujar Bintang. Bintang menerangkan, situasi bagi perempuan saat ini mengalami kerentanan ganda, seperti penyandang disabilitas dan yang tinggal di daerah pedesaan jauh lebih buruk. Karena mereka memiliki akses yang lebih sempit ke sumber daya, seperti informasi, pendidikan, perawatan kesehatan dan pekerjaan formal. Terlepas dari kerentanan perempuan selama masa-masa sulit ini, perempuan juga merupakan tulang punggung pemulihan global dari pandemi. Mereka memiliki dan menjalankan lebih dari 50% UMKM di Indonesia yang merupakan bisnis penting bagi perekonomian.
Bintang mengatakan, terbukti bahwa perempuan yang diberdayakan secara ekonomi, membawa efek riak positif, memberikan anak-anak mereka nutrisi, kesehatan, dan pendidikan, membawa pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Ia pun berharap melalui KTT ini dapat lebih mempertajam pemahaman, memperkuat komitmen dan membangun jaringan yang lebih kuat di sekitar isu-isu tersebut.
Baca Juga: Hadiri W20 Summit di Danau Toba, Sandiaga Dorong UMKM Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat