Di Malang juga ada aksi koin untuk Australia



JAKARTA. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Malang, Jawa Timur, menggelar aksi mengumpulkan koin untuk Australia sebagai respon dari Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang mengungkit-ungkit bantuan negara kepada Aceh saat diterjang tsunami sekitar 10 tahun lalu.

Puluhan aktivis tersebut meminta pemerintah atau Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau warga Aceh sendiri untuk segera mengembalikan dana bantuan ke Aceh tersebut secara langsung kepada PM Abbott.

Aksi mahasiswa tersebut digelar di simpang tiga depan Pasar Gondanglegi, Kabupaten Malang, Senin (23/2). Penggalangan koin dilakukan kepada para pengguna jalan dan pertokoan yang ada di wilayah tersebut.


"Penggalangan koin untuk Australia ini sebagai bentuk kekecewaan kami rakyat Indonesia, karena tidak pantas PM Abott itu mengungkit-ungkit bantuannya ke Indonesia. Hal itu jelas telah melecehkan dan membuat rakyat Indonesia emosi. Presiden Jokowi harus tegas," kata koordinator aksi Aminullah di sela-sela aksi.

Andrew Chan dan Myuran Sukamaran, warga Australia yang telah terbukti membawa narkoba pada 17 April 2005 lalu, telah divonis hukuman mati.

"Pemerintah harus mengambil sikap demi menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia. Jokowi harus tegas," katanya.

Menurut Aminullah, pihaknya tak akan galang dana di jalan, tetap sebulan kedepan sudah membuka posko kumpulkan poin di Kabupaten Malang.

"Kita membuka posko di depan kantor Komisariat PMII IAI Al Qalam Gondanglegi," ungkapnya. Jika

koin sudah terkumpul, koin tersebut akan dikirim ke pemerintah pusat, untuk dibayarkan bantuan dari Australia yang ke Aceh.

"Eksekusi mati harus tetap dilaksanakan. Autralia telah menurunkan harkat dan martabat bangsa Indonesia," tambahnya.

Sementara itu, Wildan, pengguna jalan, mengatakan bahwa pengumpulan koin tersebut sangat tepat.

"Australia tidak seharusnya bersikap demikian. Apa yang disampaikan Perdana Menteri Australia itu telah menurunkan marwah, harkat dan martabat Indonesia. Sebaiknya dikembalikan saja dana bantuannya itu," tegasnya.

Rakyat Indonesia, lanjutnya, bisa mengganti bantuan Australia tersebut.

"Apalagi hanya Rp 1 miliar dolar. Makanya saya dukung gerakan mahasiswa kumpulkan koin," katanya. (Kontributor Malang, Yatimul Ainun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie