MANADO. Harga elpiji tabung 12 kilogram (kg) resmi naik per Rabu (10/9) kemarin. Khusus di Manado, harga elpiji 12 kg naik dari Rp 118.300 menjadi Rp 139.600. "Itu harga setelah dari agen elpiji," jelas Sales Executive LPG Sulut dan Gorontalo Pertamina Area Manado A Ubaidillah. Ubaidillah mengatakan untuk mengantisipasi berpindahnya konsumen pengguna 12 kilogram ke elpiji 3 kilogram pihaknya melakukan pemantauan dengan cara tidak ada penambahan untuk elpiji 3 kilogram sampai dengan Oktober mendatang.
Selain itu dengan sistem monitoring elpiji tiga kilogram atau dikenal dengan nama Simolek. Sebab dengan demikian agen-agen resmi telah memberikan laporan ke Pertamina berapa alokasi yang dibutuhkan. Dengan demikian jika ada penyimpangan bisa diketahui. Untuk sosialisasinya nantinya di agen-agen ada pemberitahuan melalui spanduk untuk kenaikan tersebut. Selain itu, untuk penjualan di SPBU akan biaya tambahan Rp 4.000 pertabung untuk biaya pengiriman. Saat ini kebutuhan elpiji 12 kilogram di Manado sebanyak 8 hingga 9 metrik ton per hari. Sedangkan untuk kebutuhan elpiji secara keseluruhan sebanyak 140 metrik ton per hari. "Yang terbanyak kebutuhan elpiji 12 kilogram di Manado," katanya. PT Pertamina memutuskan untuk menaikan elpiji 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kilogram. Mulai 10 September pukul 00.00. Dengan kenaikan tersebut harga jual rata-rata elpiji 12 kilogram nett dari Pertamina dari sebelumnya Rp 6.069 per kilogram menjadi Rp 7.569 per kilogram. Sementara, sejumlah distributor elpiji 12 kg menunggu kepastian harga dari agen. Seperti di SPBU Politeknik misalnya, kemarin masih diberlakukan harga lama yaitu Rp 130 per tabung. "Belum tahu, mungkin saat masuk stok yang baru, sudah diberikan harga baru juga," jelas Novi Pangalila pengawas SPBU. Ia menambahkan, di SPBU tempatnya melakukan pengawasan, biasanya sekali masuk ada 40 tabung. "Biasanya stok tabung kami habis hanya seminggu saja, sebab banyak yang datang membeli," ujar dia. Sebab menurutnya, di SPBU biasanya tutup jam 10 malam, jadi banyak masyarakat yang mencari elpiji pada malam hari. "Biasanya yang datang membeli Elpiji di sini itu dari pembuat roti rumahan, atau pengusaha makanan, tapi ada juga yang menggunakan untuk rumah tangga," jelasnya. Menurutnya, tabung 12 kilogram lebih cepat habis dibandingkan dengan tabung yang berisi 5 kilogram, mungkin lantaran kebutuhannya.
"Kita lihat nanti, kenaikannya pasti akan mengikuti sesuai dengan aturan yang diberlakukan, dan kami akan menyesuaikan dengan itu," kata dia. Yurike seorang pengguna Elpiji 12 kilogram mengatakan, belum mengetahui kalau harganya akan naik, namun menurutnya tidak mengapa yang penting tersedia terus. "Naik sedikit tak masalah, sebab pakai tabung 12 kilogram juga agak hemat, biasa bisa sampai beberapa minggu hingga sebulan, tergantung pemakaian," jelas dia.(erv/amg) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto