KONTAN.CO.ID - Albany. Setelahn hancur karena serangan bom 11 September 2001 silam, menara World Trade Center (WTC), New York, sempat menjadi tujuan wisata banyak orang. Namun aktivitas di sekitar tempat bersejarah itu kini telah hilang akibat pandemi corona. Pada 19 tahun silam, WTC yang terkenal dengan menara kembarnya telah hancur karena serangan para pembajak Al Qaeda, yang menewaskan 2.753 dari 3.000 orang. Pada 2003, gedung pencakar langit itu dibangun kembali dengan rencana induk dirancang oleh Daniel Libeskind, yang mendorong diversifikasi ekonomi lokal. Menurut Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey, sektor publik dan swasta telah menginvestasikan sekitar 25 miliar dollar AS (Rp 369,8 triliun) untuk proyek rekonstruksi. Zona bencana itu pun kemudian bermetamorfosis menjadi sebuah objek wisata dan pusat bisnis dengan 3 gedung pencakar langit, pusat transportasi, sebuah museum, dan tugu peringatan 9/11.
Di menara WTC kini orang lebih takut serangan batuk daripada serangan bom
KONTAN.CO.ID - Albany. Setelahn hancur karena serangan bom 11 September 2001 silam, menara World Trade Center (WTC), New York, sempat menjadi tujuan wisata banyak orang. Namun aktivitas di sekitar tempat bersejarah itu kini telah hilang akibat pandemi corona. Pada 19 tahun silam, WTC yang terkenal dengan menara kembarnya telah hancur karena serangan para pembajak Al Qaeda, yang menewaskan 2.753 dari 3.000 orang. Pada 2003, gedung pencakar langit itu dibangun kembali dengan rencana induk dirancang oleh Daniel Libeskind, yang mendorong diversifikasi ekonomi lokal. Menurut Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey, sektor publik dan swasta telah menginvestasikan sekitar 25 miliar dollar AS (Rp 369,8 triliun) untuk proyek rekonstruksi. Zona bencana itu pun kemudian bermetamorfosis menjadi sebuah objek wisata dan pusat bisnis dengan 3 gedung pencakar langit, pusat transportasi, sebuah museum, dan tugu peringatan 9/11.