NEW YORK. Harga kontrak emas dunia kian mahal pada transaksi tadi malam (24/10) di New York. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.44 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 1,2% menjadi US$ 1.350,30 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat mendaki ke posisi US$ 1.352,30 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi untuk kontrak emas teraktif sejak 30 September lalu. Pergerakan harga emas ke posisi tertinggi dalam tiga pekan terakhir dipicu oleh spekulasi bahwa the Federal Reserve akan mempertahankan besaran stimulus saat ini yaitu US$ 85 miliar per bulan hingga Maret mendatang demi mengerek kembali pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut yang lantas mendongkrak permintaan emas sebagai safe haven. "Prediksi mengenai stimulus menjadi faktor pengerek emas. Kecemasan mengenai kesehatan perekonomian AS juga menjadi salah satu faktor yang mengangkat harga si kuning," jelas Frank Lesh, trader FuturePath Trading di Chicago. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Di New York, harga emas mulai melompat lagi
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia kian mahal pada transaksi tadi malam (24/10) di New York. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.44 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 1,2% menjadi US$ 1.350,30 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat mendaki ke posisi US$ 1.352,30 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi untuk kontrak emas teraktif sejak 30 September lalu. Pergerakan harga emas ke posisi tertinggi dalam tiga pekan terakhir dipicu oleh spekulasi bahwa the Federal Reserve akan mempertahankan besaran stimulus saat ini yaitu US$ 85 miliar per bulan hingga Maret mendatang demi mengerek kembali pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut yang lantas mendongkrak permintaan emas sebagai safe haven. "Prediksi mengenai stimulus menjadi faktor pengerek emas. Kecemasan mengenai kesehatan perekonomian AS juga menjadi salah satu faktor yang mengangkat harga si kuning," jelas Frank Lesh, trader FuturePath Trading di Chicago. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News