Di pasar Asia, dollar masih perkasa



SINGAPURA. Posisi dollar AS pagi ini (4/9) masih perkasa. Jika dilihat, posisi si hijau hanya berjarak 0,4% dari level paling kuatnya dalam delapan bulan terakhir versus yen.

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.38 waktu Tokyo, dollar menguat 0,1% menjadi 104,88 yen setelah kemarin sempat menyentuh level 103,31 yen, yang merupakan level terkuat sejak 10 Januari lalu.

Sementara, jika berhadapan dengan euro, nilai tukar dollar AS tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1,3147 per euro. Sedangkan nilai tukar euro berada di level 137,88 yen dari sebelumnya 137,80 di New York.


Penguatan dollar AS juga tercermin pada Bloomberg Dollar Spot Index. Indeks acuan yang mengukur kekuatan dollar terhadap 10 mata uang utama dunia ini tak banyak mengalami perubahan di level 1.032,07 setelah kemarin menguat ke posisi 1.035,06. Level ini tidak pernah tercapai sejak 23 Januari lalu.

Dollar perkasa sebelum dirilisnya data tenaga kerja AS yang diprediksi akan meningkat. Jika hal ini benar, maka akan semakin mendorong spekulasi investor bahwa bank sentral AS akan segera menaikkan suku bunga lebih cepat dari prediksi sebelumnya.

"Data ekonomi AS cukup baik. Adanya perubahan kebijakan the Fed dari quantitative easing menjadi pengetatan kebijakan menjadi semakin nyata. Seiring adanya spekulasi kenaikan suku bunga AS dari the Fed, dollar akan menguat," urai Etsuko Yamashita, chief economist Sumitomo Mitsui Banking Corp di New York.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie