Di pasar Asia, harga emas rebound



SINGAPURA. Menjelang sore (2/10), harga kontrak emas dunia mendaki dari level terendah dalam delapan pekan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, siang tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik sebesar 0,5% menjadi US$ 1.293,60 per troy ounce. Pada pukul 14.10 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 1.292 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,5% menjadi US$ 1.292,10 per troy ounce di Comex, New York. Pergerakan harga emas hari ini dipengaruhi oleh sentimen penutupan pemerintah federal AS untuk kali pertama dalam 17 tahun terakhir. Selain itu, ada juga isu pemangkasan nilai stimulus yang akan dilakukan the Federal Reserve yang waktu pastinya belum diketahui. Seperti yang diketahui, pemerintah dan Kongres AS menemui deadlock alias jalan buntu terkait perundingan mengenai anggaran belanja AS untuk tahun fiskal yang dimulai kemarin (1/10). Hal ini memicu dilakukannya shutdown pada sebagian kantor pemerintahan di mana hal tersebut memiliki risiko menghambat proses pemulihan ekonomi AS.Adanya shutdown ini juga memicu spekulasi bank sentral AS akan menunda untuk memangkas nilai stimulus yang mencapai US$ 85 miliar per bulan (tapering)."Antara shutdown pemerintahan AS dan tapering yang akan dilakukan the Fed, risiko di pasar semakin tinggi. Sebagian investor masih melirik emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Isu utama kali ini adalah perdebatan batas atas utang AS dan keputusan bulanan the Fed," papar Jordan Eliseo, chief economist Australian Bullion Company Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie