LONDON. Pergerakan dollar AS melemah versus yen pada transaksi hari ini (17/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 06.39 waktu London, dollar melemah 0,3% menjadi 98,50 yen setelah sebelumnya menyentuh posisi 99,01, level paling perkasa sejak 27 September lalu. Jika berhadapan dengan euro, pergerakan si hijau melemah 0,1% menjadi US$ 1,3549 per euro. Sedangkan posisi euro melemah 0,2% menjadi 133,47 yen setelah sebelumnya menyentuh level 133,84, yang merupakan level paling perkasa sejak 26 September lalu.Pelemahan dollar dari posisi tertinggi dalam tiga pekan terakhir dipicu oleh sejumlah faktor. Salah satunya, secara teknikal, posisi dollar sudah menyentuh level resistennya. Sedangkan secara fundamental, kesepakatan Kongres AS jangka pendek dianggap gagal mengakhiri ketidakpastian politik di Negeri Paman Sam itu. Seperti yang diketahui, Presiden AS Barack Obama menandatangani perjanjian yang mengakhiri penutupan sebagian kantor pemerintahan AS dan memperpanjang batas waktu kenaikan utang AS hingga awal 2014. "Pelaku pasar memperhatikan langkah Kongres yang menaikkan batasan utang AS. Ke depannya, masih ada ketidakpastian di mana sangat mungkin terjadi debat yang sama," jelas Desmond Chua, market analyst CMC Markets. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Di pasar Asia, posisi dollar tertekan versus yen
LONDON. Pergerakan dollar AS melemah versus yen pada transaksi hari ini (17/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 06.39 waktu London, dollar melemah 0,3% menjadi 98,50 yen setelah sebelumnya menyentuh posisi 99,01, level paling perkasa sejak 27 September lalu. Jika berhadapan dengan euro, pergerakan si hijau melemah 0,1% menjadi US$ 1,3549 per euro. Sedangkan posisi euro melemah 0,2% menjadi 133,47 yen setelah sebelumnya menyentuh level 133,84, yang merupakan level paling perkasa sejak 26 September lalu.Pelemahan dollar dari posisi tertinggi dalam tiga pekan terakhir dipicu oleh sejumlah faktor. Salah satunya, secara teknikal, posisi dollar sudah menyentuh level resistennya. Sedangkan secara fundamental, kesepakatan Kongres AS jangka pendek dianggap gagal mengakhiri ketidakpastian politik di Negeri Paman Sam itu. Seperti yang diketahui, Presiden AS Barack Obama menandatangani perjanjian yang mengakhiri penutupan sebagian kantor pemerintahan AS dan memperpanjang batas waktu kenaikan utang AS hingga awal 2014. "Pelaku pasar memperhatikan langkah Kongres yang menaikkan batasan utang AS. Ke depannya, masih ada ketidakpastian di mana sangat mungkin terjadi debat yang sama," jelas Desmond Chua, market analyst CMC Markets. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News