JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar non deliverable forwards menguat ke level tertinggi dalam sepekan terakhir hari ini (19/11). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.51, nilai kontrak rupiah di pasar NDF untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,5% menjadi 11.423 per dollar AS. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat menyentuh posisi 11.365 per dollar AS, yang merupakan level paling perkasa sejak 8 November lalu. Jika dibandingkan, nilai kontrak forward rupiah tersebut lebih premium 1,7% dibanding level rupiah di pasar spot. Sekadar informasi, pagi ini, rupiah di pasar spot menguat 0,1% menjadi 11.620 per dollar AS. Penguatan rupiah terjadi setelah the Federal Reserve memberikan sinyal untuk melanjutkan program kebijakan stimulus. Hal ini mengindikasikan adanya arus dana asing yang mengalir ke emerging market, salah satunya Indonesia. "Dollar melemah seiring pernyataan positif dari the Fed mengenai stimulus. Hal ini meredakan kecemasan terhadap rupiah. Namun, situasinya saat ini masih penuh dengan ketidakpastian," jelas Andy Ji, currency strategist Commonwealth Bank of Australia yang berbasis di Singapura. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Di pasar NDF, rupiah mulai unjuk gigi
JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar non deliverable forwards menguat ke level tertinggi dalam sepekan terakhir hari ini (19/11). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.51, nilai kontrak rupiah di pasar NDF untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,5% menjadi 11.423 per dollar AS. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat menyentuh posisi 11.365 per dollar AS, yang merupakan level paling perkasa sejak 8 November lalu. Jika dibandingkan, nilai kontrak forward rupiah tersebut lebih premium 1,7% dibanding level rupiah di pasar spot. Sekadar informasi, pagi ini, rupiah di pasar spot menguat 0,1% menjadi 11.620 per dollar AS. Penguatan rupiah terjadi setelah the Federal Reserve memberikan sinyal untuk melanjutkan program kebijakan stimulus. Hal ini mengindikasikan adanya arus dana asing yang mengalir ke emerging market, salah satunya Indonesia. "Dollar melemah seiring pernyataan positif dari the Fed mengenai stimulus. Hal ini meredakan kecemasan terhadap rupiah. Namun, situasinya saat ini masih penuh dengan ketidakpastian," jelas Andy Ji, currency strategist Commonwealth Bank of Australia yang berbasis di Singapura. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News