Di PBB & udara, pesan ancaman Korut-AS kian nyata



KONTAN.CO.ID - Konflik antara Amerika Serikat dan Korea Utara semakin memanas dan membuat warga dunia cemas. Setelah saling bertukar ancaman lewat media, kini, kedua negara saling mengirimkan ancaman lewat aksi nyata.

Pada Sabtu (23/9) lalu, pesawat tempur AS terbang mendekati pantai Korut. Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Korut menyatakan di hadapan Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap negaranya semakin membuat 'kunjungan roket ke seluruh daratan AS semakin nyata'.

Ri juga bilang, Korut berniat memiliki 'palu keadilan nuklir' melawan pesaingnya. Korut juga mengklaim, negaranya sudah hampir berada di tahap akhir penyelesaian pembuatan nuklir.


Sementara itu, mengacu pada ancaman Trump dalam pidato Majelis Umum lainnya pada Selasa pekan lalu, yang menegaskan akan menghancurkan secara total Korut, Ri mengatakan bahwa Trump telah melakukan kesalahan yang tidak dapat termaafkan.

"Tidak lain adalah Trump sendiri yang melakukan misi bunuh diri," tambah Ri.

Tapi Ri juga menegaskan, program senjata nuklir Korut adalah alat jera yang dimaksudkan untuk mencegah invasi, dengan tujuan utamanya adalah "menyeimbangkan kekuasaan dengan AS".

"Kami tidak memiliki niat sama sekali untuk menggunakan atau mengancam menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara yang tidak bergabung dengan aksi militer AS melawan Korut," papar Ri.

Sementara, di Twitter, Trump merespon pernyataan Menlu Korut Ri Yong-ho dengan ancaman lain. Trump mengatakan sudah mendengar pidato Ri. Trump bahkan menjuluki Kim Jong Un sebagai 'Rocket Man' dalam tweet-nya. "Jika dia hanya mengulangi pemikiran dari Little Rocket Man, mereka tidak akan hidup lebih lama!" tulis Trump.

Sebelumnya pada Sabtu pagi, Pentagon mengatakan bahwa Air Force sudah mengirim pengebom B-1B dan pasukan F-15C melalui laut utara Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea. Langkah ini dilakukan sebagai respon dari apa yang disebut pemerintah Korut sebagai 'aksi ceroboh'.

"Pesawat tempur AS dan pesawat bomber sudah terbang ke wilayah paling utara dari pantai Korut, ini merupakan kali pertama di abad 21," jelas Dana W White, Juru Bicara Departemen Pertahanan AS.

Dia juga menambahan, misi ini mendemonstrasikan pesan yang sangat jelas dari AS bahwa Presiden memiliki banyak opsi militer untuk mengalahkan segala ancaman.

Meskipun pesawat bomber B-1B telah terbang mendekati zona demiliterisasi beberapa kali, namun penerbangan ini sepertinya lebih ditujukan untuk menggarisbawahi kekuatan militer AS kepada Kim Jong Un.  

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie