JAKARTA. Saham AALI, ADRO, dan TLKM menjadi tiga saham utama pengerus indeks, hari ini. Hingga penutupan perdagangan sore ini, IHSG terbenam 2,27%. Saham ADRO koreksi 7,55% ke Rp 2.450, TLKM turun 3,21% ke Rp 7.550, dan ASII melemah 2,45% ke Rp 47.800.Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Al Fatih menyebut, ketiga saham tersebut terseret lemahnya sentimen pasar karena kecemasan inflasi dan kondisi sosial politik terkait ketidakpastian kenaikan TDL, pembatasan BBM susbsidi, dan kelangkaan bahan pangan.Lanjut Al Fatif, koreksi saham ADRO juga terkait prediksi bakal turunnya harga batubara karena kenaikan sudah terlalu tinggi. "Diprediksi masalah suplai yang terganggu akibat banjir bisa pulih 3-4 bulan ke depan, sementara kebutuhan mulai normal karena musim dingin mulai berakhir," ujarnya.Secara teknikal, saham ADRO juga sudah mencapai level resistance, sehingga terjadi koreksi untuk jangka pendek hingga menengah. Target harganya di Rp 2.450 - Rp 2.900, hingga sebulan ke depan. Namun, kata Al Fatih, untuk jangka panjang trennya masih bullish.Sementara, penurunan pada saham ASII karena posisi jangka menengah saat ini sedang sideways dengan kecenderungan di support Rp 46.250. Dengan posisi market yang berbahaya, kalau dalam jangka pendek level support tertembus, maka tren jangka menengah bisa berbalik turun.Adapun, saham TLKM juga sedang berada di dekat support Rp 7.050, dengan tren jangka menengah dan panjang cenderung sideways. "Kalau lepas dari support, maka tren jangka panjang berubah turun," kata Al Fatih.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Di posisi sideways, saham ADRO, TLKM , ASII jadi penggerus indeks
JAKARTA. Saham AALI, ADRO, dan TLKM menjadi tiga saham utama pengerus indeks, hari ini. Hingga penutupan perdagangan sore ini, IHSG terbenam 2,27%. Saham ADRO koreksi 7,55% ke Rp 2.450, TLKM turun 3,21% ke Rp 7.550, dan ASII melemah 2,45% ke Rp 47.800.Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Al Fatih menyebut, ketiga saham tersebut terseret lemahnya sentimen pasar karena kecemasan inflasi dan kondisi sosial politik terkait ketidakpastian kenaikan TDL, pembatasan BBM susbsidi, dan kelangkaan bahan pangan.Lanjut Al Fatif, koreksi saham ADRO juga terkait prediksi bakal turunnya harga batubara karena kenaikan sudah terlalu tinggi. "Diprediksi masalah suplai yang terganggu akibat banjir bisa pulih 3-4 bulan ke depan, sementara kebutuhan mulai normal karena musim dingin mulai berakhir," ujarnya.Secara teknikal, saham ADRO juga sudah mencapai level resistance, sehingga terjadi koreksi untuk jangka pendek hingga menengah. Target harganya di Rp 2.450 - Rp 2.900, hingga sebulan ke depan. Namun, kata Al Fatih, untuk jangka panjang trennya masih bullish.Sementara, penurunan pada saham ASII karena posisi jangka menengah saat ini sedang sideways dengan kecenderungan di support Rp 46.250. Dengan posisi market yang berbahaya, kalau dalam jangka pendek level support tertembus, maka tren jangka menengah bisa berbalik turun.Adapun, saham TLKM juga sedang berada di dekat support Rp 7.050, dengan tren jangka menengah dan panjang cenderung sideways. "Kalau lepas dari support, maka tren jangka panjang berubah turun," kata Al Fatih.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News