KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik tipis dari posisi terendah lima bulan pada hari Jumat (18/8) karena dolar dan imbal hasil obligasi melemah. Dengan emas batangan menuju penurunan mingguan lainnya karena data yang menggembirakan dari Amerika Serikat (AS) memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga. Melansir
Reuters, harga emas spot naik 0,2% menjadi US$1.892,30 per ons troi pada pukul 0745 GMT, setelah menyentuh level terendah sejak pertengahan Maret pada hari Kamis. Sedangkan, harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi US$1.922,90.
Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Spot Berpotensi Terbatas "Dolar AS telah turun dari level tertinggi baru-baru ini dan ini memungkinkan emas untuk bergerak lebih tinggi. Kemungkinan ada beberapa aksi
bargain hunting yang terjadi untuk logam mulia pada level-level ini," kata Kepala Analis Pasar KCM Trade Tim Waterer. Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun juga turun dari level tertingginya sejak Oktober, membuat emas batangan yang tidak berimbal hasil menjadi kurang menarik. "Dolar perlu berbalik
bearish di beberapa titik agar emas dapat menemukan kembali semangatnya. Berapa lama emas akan diperdagangkan di bawah level US$1.900 akan bergantung pada berapa lama dolar tetap didukung oleh imbal hasil obligasi yang tinggi," tambah Waterer. Para investor saat ini menunggu pertemuan para gubernur bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, minggu depan untuk mendapatkan petunjuk mengenai suku bunga. "Pasar saat ini menilai prospek yang lebih
hawkish pada saat ini pada risiko yang muncul dari kemungkinan kenaikan The Fed lainnya," kata Baden Moore, head of carbon and commodity strategy di National Australia Bank.
Baca Juga: Harga Emas Naik Tipis dari Posisi Terendah Dalam 5 Bulan Terakhir Mencerminkan
bearish di antara para investor, SPDR Gold Trust, reksadana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan bahwa kepemilikannya pada hari Kamis turun 6,93 metrik ton, penurunan terbesar sejak Juli tahun lalu. Pada 887,50 metrik ton, ini adalah level terendah sejak Januari 2020. Di tempat lain, harga perak spot naik 0,4% menjadi US$22,78. Platinum naik 0,6% menjadi US$894,72 dan paladium naik 0,4% menjadi US$1.221,48, tetapi keduanya mengalami penurunan mingguan. “Investor melepas investasi Platinum Group Metals karena pertumbuhan penjualan mobil yang moderat di seluruh wilayah membebani sentimen,” kata analis ANZ. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto