KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Masalah penagihan utang dengan keributan tak hanya dialami di Indonesia. Di Singapura, seorang penagih utang (debt collector) yang berlisensi mengenakan pakaian pemakaman, membawa spanduk bergambar wajah debitur dan menciptakan keributan di luar kantor lelaki itu untuk menagih utang kepada kliennya. Dia bernama Peh Chong Wee, 59 tahun. Akhirnya, dia ditahan oleh pihak kepolisian Singapura karena alasan pelecehan. Melansir The Star, dia mencoba melarikan diri dari penjara dan melakukan perlawanan ketika petugas mencoba menahannya. Ketika Peh, keluar dengan jaminan, ia kembali ke kantor tersebut untuk meminta pembayaran dengan kertas yang dicetak dengan wajah debitur menempel di bagian depan dan belakang kemejanya.
Di Singapura, debt collector menagih utang pakai baju pemakaman
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Masalah penagihan utang dengan keributan tak hanya dialami di Indonesia. Di Singapura, seorang penagih utang (debt collector) yang berlisensi mengenakan pakaian pemakaman, membawa spanduk bergambar wajah debitur dan menciptakan keributan di luar kantor lelaki itu untuk menagih utang kepada kliennya. Dia bernama Peh Chong Wee, 59 tahun. Akhirnya, dia ditahan oleh pihak kepolisian Singapura karena alasan pelecehan. Melansir The Star, dia mencoba melarikan diri dari penjara dan melakukan perlawanan ketika petugas mencoba menahannya. Ketika Peh, keluar dengan jaminan, ia kembali ke kantor tersebut untuk meminta pembayaran dengan kertas yang dicetak dengan wajah debitur menempel di bagian depan dan belakang kemejanya.