Di Swedia, pria bertopeng menyerang sekolah



TROLHATTAN. Seorang pria bertopeng bersenjatakan pedang telah membunuh pelajar dan guru di sekolah Swedia.

Tersangka, yang berpakaian serba hitam, sempat berfoto dengan para pelajar sebelum terjadinya serangan di kota bagian barat Trolhattan.

Dua korban lainnya, seorang anak dan guru, terluka parah. Penyerang tersebut akhirnya ditembak oleh polisi dan tewas. Usianya baru 21 tahun dan merupakan warga Trolhattan.


Terkait dengan insiden ini, Raja Swedia mengatakan negara dikejutkan dengan aksi kekerasan ini.

Saksi mata mendeskripsikan kerusuhan yang terjadi di sekolah, di mana para pelajar berlarian keluar gedung sekolah sambil berteriak.

Baru kemudian pada pukul 10.10 waktu setempat, polisi mendapatkan panggilan darurat yang melaporkan serangan di area cade sekolah Kronan.

Saat tiba di lokasi kejadian, mereka sudah menemukan seorang guru tewas di depan pintu masuk.

Dua orang pelajar pria dan seorang guru lainnya dalam kondisi kritis dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Namun, salah seorang pelajar berusia 17 tahun akhirnya meninggal dunia.

Korban lain yakni pelajar berusia 15 tahun dan guru berusia 41 tahun saat ini tengah dirawat di unit gawat darurat karena luka tusukan. Kondisi mereka saat ini dinyatakan stabil meskipun cukup serius.

Pihak kepolisian sudah mengidentifikasi nama tersangka namun menolak merilis namanya. Menurut Juru Bicara Kepolisian Thord Haraldsson, saat mereka menggeledah rumah tersangka, mereka menemukan hal menarik.

Sejumlah media lokal melaporkan, akun Facebook tersangka dan YouTube menunjukkan bahwa dirinya sangat mengidolakan Hitler dan Nazi Jerman. Dalam sebuah foto yang diberikan kepada media oleh seorang pelajar, sang tersangka mengenakan jaket hitang dan helm yang digunakan oleh pasukan Jerman di Perang Dunia II.

Serangan terhadap sekolah sangat jarang terjadi di Swedia. Dalam 20 tahun terakhir, tercatat hanya satu insiden serangan yang mengakibatkan seorang pelajar tewas ditembak.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie