Di tahun ini, Golden Energy Mines (GEMS) targetkan produksi batubara 34 juta ton



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) menargetkan produksi batubara tahun 2021 mencapai 34 juta ton.

Corporate Secretary GEMS Sudin Sudirman mengungkapkan target maksimum merujuk Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) sejatinya mencapai 37 juta ton di tahun ini. "Kalau tahun 2021, target (produksi batubara) sekitar 33 juta hingga 34 juta ton," ujar Sudirman kepada Kontan.co.id, Rabu (13/1).

Sudirman menambahkan, sementara ini persentase pasar masih didominasi ekspor sebesar 65% dan pasar domestik sebesar 35%. Kendati demikian, Sudirman memastikan saat ini masih dilakukan perhitungan final untuk segmen pasar batubara baik domestik dan ekspor.


Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) alokasikan capex hingga US$ 190 juta di tahun ini

Sudirman juga belum bisa memastikan alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) yang disiapkan GEMS untuk tahun ini. Yang terang, pendanaan akan bersumber dari kas internal dan perbankan. "Sumber dana biasanya dari internal dan perbankan," terang Sudirman.

Sepanjang Januari-September 2020 GEMS mampu memproduksi batubara sebanyak 23,9 juta ton meningkat 16% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di mana volume produksi paling besar berasal dari PT Borneo Indobara yaitu mencapai 21,7 juta ton. 

Sementara itu volume penjualan GEMS mencapai 24,6 juta atau meningkat 19% bila dibandingkan periode Januari-September 2019 yang menjual 20,8 juta ton. Sebanyak 62% penjualan dilakukan di pasar dalam negeri, dan sisanya untuk ekspor. 

Adapun penjualan domestik meningkat 42% secara tahunan (yoy) dari 6,6 juta ton menjadi 9,4 juta ton. Sedangkan penjualan bisnis PLN naik 31% yoy dari 2,9 juta ton menjadi 3,8 juta ton. 

Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) targetkan produksi hingga 34 juta ton batubara tahun ini

Pendapatan GEMS per September 2020 juga tercatat tumbuh 4,21% yoy dari US$ 752,17 juta menjadi US$ 783,86 juta. Sedangkan laba bersih tercatat naik 40,45% yoy dari US$ 45,54 juta menjadi US$ 63,96 juta.

Selanjutnya: Harga batubara naik terus, ini penyebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi