Di tengah kesibukannya, Presdir MARK selalu memerhatikan protokol pencegahan corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memikul tanggung jawab sebagai pimpinan sebuah perusahaan terbuka, Ridwan Goh dihadapkan pada sejumlah rutinitas. Meski begitu, jadwal yang padat agaknya tidak membuat Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) tersebut abai dengan upaya pencegahan penularan wabah corona (covid-19).

Kepada Kontan.co.id, Ridwan mengungkapkan bahwa dirinya selalu berupaya menerapkan langkah-langkah pencegahan wabah virus corona (covid-19). Sejumlah upaya pun kerap dilakukannya, mulai dari membiasakan mencuci tangan dengan benar, menjaga daya tahan tubuh, memperhatikan dan menerapkan physical distancing, hingga membersihkan rumah dan lingkungan kerja.

Tidak lupa, ketika keluar dari rumah dan bekerja, ia selalu mengenakan masker kain berwarna hitam. Dalam hal ini, pemilihan masker yang digunakan tidak sembarangan. Ia menilai, masker yang digunakan untuk mencegah risiko penularan covid-19 sebaiknya merupakan masker yang tidak dapat ditembus debu halus dan telah berstandar SNI.


Baca Juga: Survei Jobstreet: Lebih dari 50% pekerja Indonesia kehilangan pekerjaan saat pandemi

Cara  pemakaiannya pun tidak dilakukan secara sembarangan. “Penggunaannya menutupi daerah sekitar hidung dan mulut dengan rapat sehingga tidak ada celah saat berbicara,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (7/10).

Semangat pencegahan corona tidak semata-mata diterapkan pada diri sendiri. Sebagai pimpinan perusahaan, ia selalu berupaya untuk mengawal agar penerapan protokol kesehatan dapat diikuti dengan baik.

Asal tahu, MARK menjalankan protokol kesehatan yang cukup ketat di area lingkungan kerja dan pabrik. Untuk memasuki area lingkungan kerja dan pabrik misalnya, setiap orang baik itu karyawan maupun tamu diwajibkan untuk mengenakan masker. Tidak hanya itu, karyawan dan tamu yang memasuki area lingkungan kerja dan pabrik juga diharuskan mencuci tangan dengan sabun yang telah disediakan oleh perusahaan. 

Selanjutnya, MARK juga melakukan pengecekan suhu tubuh bagi setiap orang yang memasuki area lingkungan kerja dan pabrik. Dalam hal ini, setiap tamu maupun karyawan yang kedapatan memiliki suhu tubuh di atas 37 derajat celcius tidak diperbolehkan memasuki lingkungan kerja dan pabrik serta akan diperiksa kesehatannya di klinik perusahaan. 

Baca Juga: Bisnis anjlok, Aprindo harapkan empat insentif ini dari pemerintah

Dalam hal tamu dan karyawan lolos tahapan-tahapan di atas, maka karyawan dan tamu diperbolehkan masuk. Nantinya, setiap tamu dan karyawan yang memasuki area lingkungan kerja dan pabrik akan diberi vitamin penambah daya tahan tubuh.

Kegiatan karyawan juga dipantau oleh perusahaan. Ridwan bilang, MARK mewajibkan setiap karyawan untuk mengisi kuisioner setiap minggunya untuk mengetahui kegiatan karyawan sehari-hari. 

Bila ada kegiatan karyawan yang diidentifikasi berpotensi menyebabkan penularan wabah corona, maka divisi personalia perusahaan akan memanggil karyawan yang bersangkutan untuk meminta klarifikasi dan penjelasan lebih lanjut. “Perusahaan juga menyediakan sanitasi dan disinfektan bagi karyawan. Setiap handel pintu disemprot sanitasi. Ada Tim Covid-19 perusahaan untuk memantau dalam usaha pencegahan penyebaran covid-19,” tambah Ridwan.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Jokowi teken Perpres untuk pastikan pengadaan vaksin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi