KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Meski krisis energi masih menghantui perekonomian global, cadangan minyak Amerika Serikat (AS) yang dipegang oleh 50 perusahaan besar naik 13% selama lima tahun yang berakhir pada Desember lalu. Laporan Ernst & Young yang dirilis pada Rabu, kenaikan itu disumbang oleh merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan besar tersebut. Perkiraan cadangan minyak, yang menandakan arah produksi minyak mentah, naik menjadi 31,8 miliar barel pada akhir tahun lalu setelah anjlok pada 2020 karena pandemi COVID-19 memaksa perusahaan energi untuk membatasi aktivitas mereka. Cadangan AS masih lebih rendah dari level 2019 sebesar 32,5 miliar barel. Hitungan itu menurut analisis yang menggunakan perkiraan dari 50 perusahaan publik yang memegang cadangan minyak dan gas AS terbesar, mengutip Reuters pada Jumat (19/8).
Di Tengah Krisis Energi Global, Cadangan Minyak Perusahaan Besar AS Naik 13%
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Meski krisis energi masih menghantui perekonomian global, cadangan minyak Amerika Serikat (AS) yang dipegang oleh 50 perusahaan besar naik 13% selama lima tahun yang berakhir pada Desember lalu. Laporan Ernst & Young yang dirilis pada Rabu, kenaikan itu disumbang oleh merger dan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan besar tersebut. Perkiraan cadangan minyak, yang menandakan arah produksi minyak mentah, naik menjadi 31,8 miliar barel pada akhir tahun lalu setelah anjlok pada 2020 karena pandemi COVID-19 memaksa perusahaan energi untuk membatasi aktivitas mereka. Cadangan AS masih lebih rendah dari level 2019 sebesar 32,5 miliar barel. Hitungan itu menurut analisis yang menggunakan perkiraan dari 50 perusahaan publik yang memegang cadangan minyak dan gas AS terbesar, mengutip Reuters pada Jumat (19/8).