KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama masa pandemi, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terus berupaya menekan biaya dana alias cost of fund (CoF) dengan fokus menghimpun dana murah. Sementara sepanjang semester I-2020, bank berlogo angka 46 ini tercatat berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp 662,37 triliun dengan pertumbuhan 11,3% (yoy). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh simpanan giro yang tumbuh 18,4% (yoy) menjadi Rp 223,67 triliun. Sementara tabungan tumbuh 7,1% (yoy) menjadi Rp 209,44 triliun, dan deposito tumbuh 8,8% (yoy) menjadi Rp 229,25 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, komposisi dana murah perseroan juga meningkat dari 64,6% pada semester I-2020, menjadi Rp 65,4 % pada akhir Juni 2020. Baca Juga: Bank Mandiri dan KAI menerbitkan Kartu Commuter Pay
Di tengah pandemi, BNI optimalkan penghimpunan dana murah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama masa pandemi, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terus berupaya menekan biaya dana alias cost of fund (CoF) dengan fokus menghimpun dana murah. Sementara sepanjang semester I-2020, bank berlogo angka 46 ini tercatat berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) Rp 662,37 triliun dengan pertumbuhan 11,3% (yoy). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh simpanan giro yang tumbuh 18,4% (yoy) menjadi Rp 223,67 triliun. Sementara tabungan tumbuh 7,1% (yoy) menjadi Rp 209,44 triliun, dan deposito tumbuh 8,8% (yoy) menjadi Rp 229,25 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, komposisi dana murah perseroan juga meningkat dari 64,6% pada semester I-2020, menjadi Rp 65,4 % pada akhir Juni 2020. Baca Juga: Bank Mandiri dan KAI menerbitkan Kartu Commuter Pay