Di tengah pandemi Covid-19, investor domestik dominasi pasar saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah terkoreksi hingga 26,55% ke level 4.626,8 sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Selasa (26/5). 

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, sejak awal tahun IHSG mengalami tekanan paling dalam pada bulan Maret. Koreksi yang dalam tidak terlepas dari kasus pasien Covid-19 pertama di Indonesia yang diumumkan pada 2 Maret 2020.

Saat itu, IHSG ditutup di level 4.538,93. Padahal pada bulan-bulan sebelumnya IHSG masih berada di atas level 5.000. Walaupun mengalami pelemahan cukup dalam, bursa justru terlihat ramai. Menurut catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Mingguan Mei Minggu ke-I, rata-rata volume penjualan Maret 2020 mencapai 7.163,21 juta. Sementara rata-rata nilai perdagangannya mencapai Rp 7.912,54 miliar.


Baca Juga: Skenario new normal akan menjadi angin segar bagi IHSG Rabu (27/5)

Padahal saat kasus Covid-19 belum diumumkan, rata-rata volume perdagangan di Februari 2020 mencapai 6.731,93 juta dan rata-rata nilai perdagangannya mencapai Rp 6.587,67 miliar. Sementara di Januari 2020, rata-rata volume perdagangan saham mencapai 8.250,82 juta dan rata-rata nilai perdagangannya mencapai Rp 6.397,29 miliar.

Meskipun rata-rata nilai perdagangan di April 2020 cenderung lebih tinggi, IHSG tetap terlihat lesu dibandingkan ketika Januari dan Februari. Hal ini dikarenakan investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) saham-saham yang berbobot besar sehingga IHSG tertekan.

"Asing itu punya dua kekhawatiran terhadap Indonesia. Pertama, mereka merasa PSBB di Indonesia terlalu longgar. Kedua, selama ini pengetesan Covid-19 di Indonesia  rendah," jelas Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (26/5). 

Asal tahu saja, pada Maret 2020 net sell investor asing melonjak hingga Rp 75.966,58 miliar. Naik dari Februari dan Januari yang tercatat Rp 58.582,8 miliar dan Rp 48.562,78 miliar. Adapun di April 2020, net sell terlihat menurun menjadi Rp 61.905,84 miliar. Alhasil, penutupan IHSG di bulan itu terkerek 3,91% ke level 4.716,4. 

Editor: Herlina Kartika Dewi