Di tengah pandemi Covid-19, Pinago Utama (PNGO) mantap melantai di BEI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tegah ketidakpastian pasar karena pandemi Covid-19, PT Pinago Utama Tbk tetap mantap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hari ini, Senin (31/8), emiten dengan kode PNGO secara resmi tercatat di bursa. 

"Permintaan pasar atas produk yang kami hasilkan masih cukup tinggi dan pastinya menarik minat investor yang ditandai dengan kondisi oversubscribed dari penawaran perdana ini," jelas Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Pinago Utama Meli Tantri kepada Kontan.co.id, Senin (31/8). 

Asal tahu saja, saat masa penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), saham PNGO mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga dua kali. Adapun masa penawaran umum yang berlangsung pada 18, 19, dan 24 Agusus 2020 itu menggandeng PT Panin Sekuritas Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 


Baca Juga: Kebijakan bea keluar 0% menggiring harga CPO ke level RM 3.100

Meli menambahkan bahwa rencana PNGO menjadi perusahaan terbuka merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap pembangunan, khususnya di Sumatra Selatan, melalui industri perkebunan kelapa sawit dan karet yang berkelanjutan. Hingga akhir tahun 2020 ini, emiten yang bergerak di bidang industri perkebunan kelapa sawit dan karet serta industri penunjangnya itu membidik pendapatan sekitar Rp 1,7 triliun. 

Jika melihat pendapatan PNGO di akhir tahun 2019, target penjualan itu tergolong konservatif. Mengutip laporan keuangan yang dicantumkan dalam prospektusnya, tahun lalu PNGO mengantongi penjualan bersih hingga Rp 1,78 triliun. Jumlah tersebut bertumbuh jika dibandingkan dengan penjualan tahun 2018 yang mencapai Rp 1,69 triliun.

Walau terjadi penurunan hasil produksi kebun kelapa sawit karena musim kering berkepanjangan, Meli optimistis target itu masih bisa tercapai. "Kami memaksimalkan proses produksi di pabrik pengolahan untuk mendapatkan kadar oil extraction rate (OER) yang memadai, di samping adanya peningkatan harga jual CPO," jelas Meli ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (31/8).

Baca Juga: Melantai di bursa hari ini, saham Pinago Utama (PNGO) melesat 24,8%

Adapun per April 2020 ini, penjualan yang sudah dikantongi PNGO mencapai Rp 582,04 miliar. Sementara untuk laba bersihnya, Meli juga yakin akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Apalagi per April 2020 laba yang dibukukan PNGO sudah mencapai Rp 19,48 miliar. Asal tahu saja, sepanjang tahun 2019, laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 21,50 miliar. 

Untuk mencapai target tersebut, PNGO berupaya menerapkan efisiensi biaya dengan perbaikan yang berkelanjutan untuk menekan rugi. Adapun dalam waktu dekat, PNGO belum memiliki rencana melakukan ekspansi.

PNGO cenderung fokus melakukan intensifikasi aset yang sudah dimiliki. "Kami juga akan menjalankan rencana replanting di kebun sawit dan melanjutkan kembali program replanting di kebun karet," imbuh Meli. 

Baca Juga: Tawarkan harga IPO Rp 250, Pinago Utama (PNGO) akan meraup dana Rp 39 miliar

Akan tetapi untuk jangka panjang, PNGO tidak menutup kemungkinan akan melakukan ekspansi. PNGO memiliki wacana menambah pabrik pengolahan kelapa sawit di salah satu anak perusahaannya. Saat ini masih dalam proses analisa kelayakan. 

Lebih lanjut Meli menambahkan, walau masih ada permintaan terhadap produk CPO dan produk karet PNGO, pihaknya tetap mengandalkan efektivitas dan efisiensi biaya agar bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati