Di tengah pandemi, kinerja CNAF masih mampu mendaki hingga semester I



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatat perolehan laba sebelum pajak mencapai Rp 166,2 miliar pada paruh pertama tahun 2020. Angka ini naik 8% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 154,1 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 16,6% year on year (yoy).

Direktur Keuangan dan Strategi CNAF Imron Rosyadi menyatakan, selain laba, Perseroan juga berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,7 triliun pada semester I 2020. Ia bilang pembiayaan ini naik 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp1,4 triliun.

Baca Juga: Hingga Juni 2020, 68% penyaluran pinjaman Amartha mengalir ke pedagang kecil

“Dalam merealisasikan pembiayaan khususnya di masa pandemi covid-19, kami melakukan beberapa strategi dan inisiatif seperti meningkatkan sinergi dengan induk usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk, serta mempercepat proses digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi sehingga cost to income ratio (CIR) tercatat 51,9%,” ujar Imron dalam paparan kinerja CNAF semester I secara virtual (25/8).

Lanjut ia, sejalan dengan peningkatan pada pembiayaan, rasio-rasio keuangan juga terjaga dengan baik. Terbukti, per 30 Juni 2020, return on assets (ROA) dan return on equity (ROE) Perseroan masing-masing tercatat 8,36% dan 15,44%.

Imron bilang, meski restrukturisasi pembiayaan masih berjalan di tengah pandemi, pihaknya berupaya untuk menjaga tingkat kesehatan portofolio dengan jumlah aset Rp 3,88 triliun pada paruh pertama 2020. Perseroan juga masih mempertahankan rasio Non Performing Loan (NPL) di bawah 1,51%.

Baca Juga: PNM pacu penyaluran pembiayaan kepada para pedagang kecil

Sementara Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menambahkan, untuk menjaga bisnis di tengah pandemi pihaknya turut menggenjot kanal digital. Ia bilang, melalui CNAF mobile pihaknya telah melakukan penghematan di beberapa lini, khususnya pada biaya operasional.

“Atas pencapaian ini, CNAF memastikan bisnis kami tetap sehat di industri pembiayaan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi