KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski berada dalam kondisi pandemi, konsolidasi di sektor keuangan kini kembali semarak. Tuntutan regulasi dan efisiensi bisnis jadi alasannya. PT Mega Corpora, perusahaan milik taipan Chairul Tajung sejak awal kuartal III-2020 lalu misalnya getol berekspansi di sektor keuangan. Mega Corpora berencana mengakuisisi PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), menjadi pemegang saham di PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, serta menambah porsi kepemilikan sahamnya di PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulut Go). Bank Harda dan Bank Bengkulu kini memang tengah butuh investor anyar buat memenuhi ketentuan modal minimum Rp 1 triliun akhir tahun kelak. Mega Corpora bakal ambil 73,71% saham Bank Harda dari PT Hakimputra Perkasa. Direktur Bank Harda Yohanes Simon sebelumnya bilang kepada KONTAN, transaksi kini tengah menunggu restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Di tengah pandemi, konsolidasi industri keuangan kembali semarak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski berada dalam kondisi pandemi, konsolidasi di sektor keuangan kini kembali semarak. Tuntutan regulasi dan efisiensi bisnis jadi alasannya. PT Mega Corpora, perusahaan milik taipan Chairul Tajung sejak awal kuartal III-2020 lalu misalnya getol berekspansi di sektor keuangan. Mega Corpora berencana mengakuisisi PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI), menjadi pemegang saham di PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu, serta menambah porsi kepemilikan sahamnya di PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulut Go). Bank Harda dan Bank Bengkulu kini memang tengah butuh investor anyar buat memenuhi ketentuan modal minimum Rp 1 triliun akhir tahun kelak. Mega Corpora bakal ambil 73,71% saham Bank Harda dari PT Hakimputra Perkasa. Direktur Bank Harda Yohanes Simon sebelumnya bilang kepada KONTAN, transaksi kini tengah menunggu restu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).