KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi, perbankan harus gigit jari karena laba alami kontraksi. Kondisi tersebut tidak dialami oleh PT Bank Mega Tbk (MEGA), laba bank milik Chairul Tanjung ini melambung tinggi yakni tumbuh 50% menjadi Rp 3,01 triliun pada akhir tahun 2020 dibandingkan posisi Rp 2,0 triliun pada tahun sebelumnya. Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, pertumbuhan laba tersebut berasal dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan komisi. MEGA mencatat pendapatan bunga bersih tumbuh 9% menjadi Rp 3,9 triliun, dan pendapatan komisi atau fee based income tumbuh 26% menjadi Rp 2,9 triliun. Jika dilihat perolehan laba Bank Mega tersebut karena perusahaan mencatatkan penurunan biaya operasional dan pembiayaan bermasalah alias non performing loan (NPL).
Di tengah pandemi, laba Bank Mega (MEGA) justru tumbuh 50% tahun lalu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi, perbankan harus gigit jari karena laba alami kontraksi. Kondisi tersebut tidak dialami oleh PT Bank Mega Tbk (MEGA), laba bank milik Chairul Tanjung ini melambung tinggi yakni tumbuh 50% menjadi Rp 3,01 triliun pada akhir tahun 2020 dibandingkan posisi Rp 2,0 triliun pada tahun sebelumnya. Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib mengatakan, pertumbuhan laba tersebut berasal dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan komisi. MEGA mencatat pendapatan bunga bersih tumbuh 9% menjadi Rp 3,9 triliun, dan pendapatan komisi atau fee based income tumbuh 26% menjadi Rp 2,9 triliun. Jika dilihat perolehan laba Bank Mega tersebut karena perusahaan mencatatkan penurunan biaya operasional dan pembiayaan bermasalah alias non performing loan (NPL).