KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan tren gagal bayar di industri
fintech peer to peer (P2P)
lending mulai meningkat. Meski begitu sejumlah penyelenggara
fintech lending masih mencatatkan penyaluran pinjaman yang cukup besar. PT Astra Welab Digital Arta atau Maucash menargetkan tahun 2024 ini penyaluran pinjaman akan tumbuh 23%. Direktur Marketing Maucash, Indra Suryawan mencatat total penyaluran pinjaman Maucash sejak awal berdiri hingga saat ini Macash telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 6,3 triliun. Ia juga mencatat sepanjang tahun 2023 penyaluran pinjaman Maucash tumbuh 20%. "Maka target kami di 2024 ini bisa tumbuh 23%," jelas Indra pada Kontan, Kamis (29/2).
Guna mencapai target di tahun 2024 ini Indra mengungkapkan akan melakukan penetrasi yang lebih luas lagi ke segmen produktif. Sehingga menurutnya produk Maumodal dari Maucash dapat lebih berkembang lagi khususnya di industri yang saat ini belum atau sudah dijangkau tetapi cakupannya belum terlalu besar.
Baca Juga: Modalku Catat Telah Salurkan Pendanaan kepada 5,1 Juta UMKM "Tahun ini penetrasi yang dilakukan harus lebih dalam dan lebih luas lagi supaya kita bisa makin
strong di bidang tersebut," ujarnya. Indra juga mengungkapkan mencuatnya tren gagal bayar di industri
fintech lending sejauh ini tidak berdampak begitu signifikan terhadap kinerja penyaluran kredit di Maucash. Menurutnya Maucash selalu menyeleksi calon
borrower dengan sangat teliti dan selektif sejak awal. "Sehingga hal ini kami jadikan sebagai langkah preventif untuk mencegah isu gagal bayar tersebut," ucap Indra. Selain itu PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran juga catat telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 2,85 triliun di tahun 2023. Sayangnya angka tersebut mengalami penurunan sejumlah 5% jika dibandingkan tahun 2022.
Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan di tahun 2023 Akseleran mengalami penurunan penyaluran pinjaman. Menurutnya hal itu sejalan dengan industri fintech peer to peer lending di bidang produktif yang juga mengalami penurunan hingga 17%. Ivan mengungkapkan penurunan penyaluran pinjaman Akseleran di tahun 2023 ini penyebab utamamya adalah adanya kenaikan suku bunga. Menurutnya, adanya kenaikan tingkat suku bunga tersebut membuat permintaan pinjaman di segmen produktif tidak sekuat sebelumnya.
Baca Juga: Maucash Targetkan Penyaluran Pinjaman Tumbuh 23% di 2024 "Pengaruh dari tingkat suku bunga, jadi tidak sesuai dengan proyeksi tahun lalu," ujar Ivan. Meski begitu, Ivan mengatakan di awal tahun ini Akseleran sudah menunjukkan adanya kinerja yang positif. Hingga Februari 2024 ini Ivan mencatat total penyaluran pinjaman sebesar Rp 480 miliar. Ivan juga menargetkan di tahun 2024 ini Akseleran dapat mencapai penyaluran pinjaman sebesar Rp 3,7 triliun - Rp 3,8 triliun. "Kali ini kami optimis dengan target di tahun ini," ucapnya.
Editor: Tendi Mahadi