KONTAN.CO.ID - Diabetes gestasional adalah kondisi saat tubuh wanita tidak menghasilkan insulin yang cukup banyak saat hamil sehingga memicu diabetes. Apa gejala diabetes gestasional dan penyebab diabetes gestasional? Diabetes gestasional pada ibu hamil bisa mengubah metabolisme gula darah di tubuh.Dirangkum dari laman Kanal Pengetahuan Fakultas Kedokteran UGM, saat mengalami diabetes, tubuh tidak membuat cukup insulin sehingga gula darah tidak terkontrol. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, gagal ginjal dan kebutaan.
Penyebab diabetes gestasional
Faktor risiko diabetes gestasional
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab diabetes gestasional. Namun, sejumlah faktor risiko bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami diabetes gestasional. Dirangkum dari laman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, beberapa faktor risiko diabetes gestasional antara lain:- Wanita hamil yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes gestasional.
- Wanita yang sebelumnya pernah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kilogram juga berisiko terkena diabetes gestasional.
Cara mengetahui diabetes gestasional
Untuk mengetahui diabetes gestasional pada ibu hamil, ibu hamil harus dites saat usia kandungan antara 24 sampai 28 minggu. Pada trimester pertama hingga pertengahan trimester kedua, kadar gula darah puasa dan postprandial pada ibu hamil biasanya lebih rendah daripada pada perempuan yang tidak hamil. Meningkatnya kadar gula darah dalam periode ini merefleksikan kemungkinan adanya diabetes dalam kehamilan. Pemeriksaan kadar gula darah pada ibu hamil biasanya dilakukan pada usia kehamilan 24-28 minggu. Pemeriksaan yang harus dilakukan untuk menentukan adanya diabetes gestasional pada ibu hamil adalah OGTT (setelah puasa 8-14 jam), gula darah plasma setelah 2 jam puasa. Namun, kondisi diabetes gestasional biasanya hilang setelah melahirkan. Baca Juga: ID FOOD: Keluarga Risiko Stunting akan Dapat Telur dan Daging Ayam 3 Bulan ke DepanGejala diabetes gestasional
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Rasa haus yang ekstrim
- Mual
- Sering mengalami infeksi kandung kemih, vagina, atau kulit
- Sering buang air kecil
- Gula dalam urin
Dampak diabetes gestasional
Diabetes gestasional pada ibu hamil secara spesifik akan menyebabkan sejumlah kondisi berikut ini: 1. Tekanan darah tinggi dan preeklamsia Diabetes gestasional pada ibu hamil bisa berdampak pada tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi terjadi ketika kekuatan darah terhadap dinding pembuluh darah terlalu tinggi. Kondisi ini dapat membuat jantung stres. Sementara, preeklamsia adalah kondisi saat ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi dan tanda-tanda bahwa beberapa organ seperti ginjal dan hati tidak berfungsi dengan baik. 2. Risiko kelahiran prematur Diabetes gestasional pada ibu hamil juga kemungkinan bayi lahir prematur lebih tinggi. Ibu juga mungkin perlu menjalani operasi caesar. Baca Juga: 5 Makanan Ini Bisa Bantu Pemulihan Ibu Pasca Melahirkan Jadi Lebih Cepat, Apa Saja? 3. Depresi perinatal Diabetes gestasional pada ibu hamil juga bisa menyebabkan depresi perinatal. Depresi perinatal adalah depresi yang terjadi selama kehamilan atau pada tahun pertama setelah melahirkan. Dikenal juga sebagai depresi pasca-melahirkan. 4. Distosia bahu atau cedera lahir lainnya Diabetes gestasional juga bisa menyebabkan distosia bahu. Distosia bahu terjadi ketika bahu bayi tersangkut di dalam panggul ibu selama persalinan. Hal ini sering terjadi ketika bayi sangat besar dan dapat menyebabkan cedera serius pada ibu dan bayi. 5. Kelahiran mati Diabetes gestasional pada ibu hamil juga bisa menyebabkan bayi meninggal di dalam kandungan setelah 20 minggu kehamilan. 6. Risiko terkena diabetes di kemudian hari Diabetes gestasional pada ibu hamil juga bisa menyebabkan ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari. Jika Anda menderita diabetes gestasional, Anda perlu bekerja sama dengan dokter untuk merencanakan pola makan yang sehat, dan harus tetap aktif secara fisik untuk membantu menjaga kadar gula darah tetap rendah. Jika diet dan olahraga yang sehat tidak menurunkan kadar gula darah Anda, Anda mungkin perlu mengonsumsi insulin. Baca Juga: 7 Ramuan Obat Herbal Asam Urat Ampuh yang Mudah Dibuat di RumahCara mencegah diabetes
Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas konsumsi gula harian maksimal yang disarankan adalah 10 persen dari kebutuhan kalori harian. Konsumsi gula yang dimaksud di sini adalah gula yang tidak secara alami didapatkan dari makanan. Diabetes bukan jenis penyakit yang bisa disembuhkan secara total dan memiliki risiko untuk diturunkan kepada generasi yang selanjutnya. Untuk itu, mencegah diabetes sangat disarankan dan salah satu caranya adalah dengan mengubah kebiasaan dan pola makan sehat.- Mengganti makanan dengan yang rendah kalori dan lemak, serta yang mengandung banyak serat
- Tidak duduk atau berada pada posisi yang sama terlalu lama dan memberikan jeda untuk melakukan peregangan atau berjalan-jalan sebentar
- Mengurangi berat badan sekitar 7 hingga 10% dari berat badan total
- Melakukan olahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi secara teratur atau setidaknya 150 menit setiap minggu
- Kurangi konsumsi gula