KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (
DGNS) bersiap memaksimalkan laju bisnisnya di tahun ini. Manajemen DGNS mengincar pertumbuhan bisnis positif dibandingkan tahun lalu. Sebagai gambaran, DGNS membukukan penurunan pendapatan neto sebesar 24,46%
year on year (yOy) menjadi Rp 145,69 miliar pada tahun 2023. Penurunan pendapatan tersebut membuat DGNS harus menanggung rugi hingga Rp 13,65 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang masih mencetak laba Rp 12,66 miliar. Sekretaris Perusahaan Diagnos Laboratorium Utama Fanfan Riksani mengatakan, katalis positif bisnis DGNS di tahun ini salah satunya didorong oleh adanya tambahan kontribusi dari ekspansi laboratorium. Di mana, pada 2024 DGNS berencana menambah satu cabang baru.
“Ekspektasi kami di tahun ini akan ada peningkatan pertumbuhan sekitar 20% dengan ekspektasi adanya tambahan kontribusi dari ekspansi laboratorium kami,” ungkap Fanfan, kepada
Kontan.co.id, Senin (25/3).
Baca Juga: Perkuat Kinerja, Diagnos Laboratorium (DGNS) Tambah Laboratorium Baru Untuk memaksimalkan agenda bisnisnya tersebut, DGNS menyiapkan alokasi belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 22 miliar di tahun ini. Dana capex itu salah satunya akan digunakan untuk ekspansi cabang baru DGNS. Pihaknya menargetkan, dana capex tersebut akan mulai terserap pada kuartal ketiga mendatang, “Dengan
business focus adalah pengembangan
specialty clinic,” imbuhnya. Terkait dengan review bisnis di awal tahun 2024, Manajemen DGNS melihat bahwa kinerja di kuartal I-2024 berada di atas ekspektasi dengan peningkatan volume pemeriksaan hampir di seluruh segmen, terutama MCU.
Sebagai informasi, hingga tahun 2023, DGNS memiliki 6 cabang di seluruh Indonesia. Keenam cabang tersebut terletak 2 di Batam, Ciputat, Denpasar, Padang, dan Makassar. Sementara itu, DGNS memiliki sebanyak 39 jaringan outlet di berbagai wilayah Indonesia per 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari