KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/PRAGUE. Presiden AS Joe Biden secara diam-diam telah memberi wewenang kepada Kyiv untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke sasaran militer di Rusia yang mendukung serangan terhadap kota Kharkiv di Ukraina timur laut. Hal tersebut diungkapkan oleh empat pejabat AS pada Kamis (30/5/2024) kepada Reuters. Keputusan tersebut menandai perubahan kebijakan Biden, yang dengan tegas menolak mengizinkan Ukraina menggunakan persenjataan Amerika untuk melakukan serangan di Rusia.
Kedutaan Besar Rusia di Washington dan misi Rusia untuk PBB di New York tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters. Para pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan keputusan Biden hanya berlaku untuk sasaran di Rusia dekat perbatasan dengan wilayah Kharkiv, tempat serangan yang dilancarkan Moskow pada 10 Mei sehingga berhasil menguasai beberapa desa. “Presiden baru-baru ini mengarahkan timnya untuk memastikan bahwa Ukraina dapat menggunakan senjata yang dipasok AS untuk tujuan kontra-tembak di wilayah Kharkiv sehingga Ukraina dapat membalas pasukan Rusia yang menyerang atau bersiap menyerang mereka,” kata salah satu pejabat AS. Baca Juga: Ini Langkah Rusia Jika AS Tempatkan Rudal di Eropa atau Asia Rusia sedang mengerahkan pasukan di dekat bagian utara wilayah tersebut. Namun, menurut komandan utama Ukraina pada hari Kamis, mereka kekurangan jumlah pasukan untuk melakukan serangan besar-besaran. Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, berjarak 19 mil (30 km) dari perbatasan dengan Rusia. Ini adalah kedua kalinya pada tahun ini Biden diam-diam melonggarkan kebijakannya mengenai pasokan senjata untuk Ukraina, dan tunduk pada seruan untuk mengirim rudal jarak jauh yang dikenal sebagai ATACMS ke Kyiv.