KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) masih terus menggeber bisnis listriknya. Mereka tengah berupaya menambah portofolio bisnis listrik pada tahun ini. Sebagai gambaran, tahun lalu kontribusi pendapatan dari listrik mencapai 26% dari total pendapatan DSSA. Porsi ini memang masih jauh di bawah penghasilan bisnis batubara 54%. Tapi sudah di atas perdagangan pupuk dan bahan kimia 17%, multimedia 2% dan bisnis lainnya 1%. Direktur DSSA, Hermawan Tarjono bilang, saat ini masih aktif mencari peluang untuk ekspansi bisnis listrik. Proyek listrik yang mereka incaran masih pembangkit batubara.
"Pembangkit listrik mudah-mudahan bisa minimal satu proyek tahun ini," jelas Hermawan, Jumat (25/5). Sambil menunggu adanya lelang proyek PLTU baru dari PT PLN, Hermawan menyatakan, DSSA akan fokus untuk menyelesaikan PLTU Kalteng-1 dan PLTU Kendari-3. Untuk pembangunan PLTU Kendari-3 pada 31 Desember lalu 71% dan akhir April 2018 naik menjadi 81% dan ditargetkan tahun 2019 mendatang. Saat ini, DSSA masih melakukan finalisasi untuk pasokan batubara sebanyak 500.000 ton per tahun untuk PLTU Kendari-3. Hermawan menyebut kandidat paling kuat untuk memasok batubara ke proyek PLTA adalah dari produksi batubara dari anak usaha. "Calonnya anak usaha sendiri, Borneo Indobara," katanya. Dengan begitu, PLTU Kendari 3 berkapasitas 2x50 megawatt (MW) ini pun tetap diharapkan bisa beroperasi pada tahun 2019. Proyek yang ada di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara ini nantinya akan memasok listrik ke jaringan listrik PLN dengan kontrak selama 25 tahun. Sementara itu, pembangunan PLTU Kalteng-1 sudah mencapai 68% atau meningkat 25% dari posisi per 31 Desember yang hanya 43%. Proyek dengan kapasitas 2x100 MW ini ditargetkan bisa beroperasi 2019 mendatang. Selain kedua proyek PLTU tersebut, DSSA juga tercatat telah memiliki satu proyek PLTU yaitu PLTU Sumsel 5 yang telah beroperasi pada 20 Desember 2016 lalu. Proyek berkapasitas 2x150 MW ini telah memberikan pendapatan bagi perseroan di tahun 2017 sebesar US$ 79,1 juta.
Selain proyek listrik, DSSA juga memiliki empat proyek captive power plant yang berada di Serang, Tangerang, Karawang-1 dan Karawang 2. DSSA menggunakan keempat
captive power plant ini untuk menyuplai listrik ke pabrik Asia Pulp and Paper. Hermawan mengatakan perusahaannya menargetkan pendapatan sepanjang tahun 2018 sebesar US$ 1,8 miliar. Target tersebut naik sekitar 36% dibandingkan realisasi pendapatan pada tahun lalu yang sebesar US$ 1,32 miliar. Pendapatan DSSA hingga kuartal I 2018 mencapai US$ 410 juta dan catatan laba bersih sebesar US$ 48 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi