KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Astra International Tbk (
ASII) sudah mengalami koreksi 2,23% ke harga Rp 5.475 per saham dalam satu bulan terakhir. Adapun dalam waktu tiga bulan terakhir, saham ASII melemah 11,34%. Dalam riset yang dipublikasikan pada 7 Februari 2022, J.P Morgan mengatakan bahwa pergerakan saham ASII seiring dengan kekhawatiran terhadap volume penjualan roda empat pada tahun ini. Konsumen juga diperkirakan memanfaatkan insentif pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM-DTP) pada Desember 2021. J.P Morgan memaparkan bahwa skema pajak barang mewah yang belum sesuai ekspektasi akan mempengaruhi penjualan mobil pada Januari 2022. Mereka memproyeksi volume penjualan mobil
wholesale yang cenderung datar pada Januari 2022 di kisaran 50 ribu hingga 60 ribu unit. Angka ini lebih rendah dari 90 ribu unit pada Desember 2021 atau rata-rata 74 ribu pada 2021.
Adapun berdasarkan data penjualan mobil yang diterima Kontan, ASII mencatat penjualan mobil pada periode Januari 2022 mencapai 44.308 unit atau naik 65,14% dibandingkan dengan penjualan yang sama pada Januari 2021 yang sebanyak 26.830 unit.
Baca Juga: Samuel Sekuritas Rekomendasikan Buy Saham TLKM Target Harga Rp 5.000 J.P Morgan juga memprediksi pertumbuhan pendapatan ASII akan lanjut bertumbuh pada tahun ini, didorong oleh semua kinerja lini bisnis, terutama terkait dengan komoditas seperti lini bisnis UT dan AALI. J.P Morgan mempertahankan rekomendasi
overweight saham ASII dengan TP di Rp 6.700 per saham. Di lain sisi, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai, berlanjutnya tren pemulihan ekonomi bisa mendukung peningkatan konsumsi sehingga ini berdampak baik untuk sektor otomotif. “Sedangkan komoditas masih prospektif mengingat saat ini ancaman gelombang 5 Covid mengintip China sebagai negara produsen komoditas dan tensi geopolitik antara Rusia-Ukraina memicu naiknya harga komoditas,” papar Cheryl pada Kontan, Kamis (17/2). Ia melihat, kinerja ASII baru akan mengalami kenaikan signifikan kemungkinan pada kuartal ke 3 2022 usai gelombang 3 Covid-19 mereda di Indonesia dan mobilitas masyarakat kembali normal.
Baca Juga: Susul Macquarie, JP Morgan Pangkas Lagi Rekomendasi Saham Bank Jago (ARTO) Pemerintah juga mendukung kinerja ASII melalui berlanjutnya PPNBM. Selain itu, ASII juga terus berinovasi dengan mengembangkan mobil listrik yang permintaannya diperkirakan akan terus meningkat di masa depan. Saat ini PER ASII berada di bawah
mean standar deviasi atau relatif murah. Jika melihat data RTI, sekarang ini saham ASII diperdagangkan dengan PER di 11,10 kali. Cheryl memberikan rekomendasi
hold saham ASII.
Editor: Tendi Mahadi