Dianggap rasialis, Demokrat bisa pecat Ruhut



JAKARTA. Ungkapan rasialis yang dilontarkan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul kepada pengamat politik, Boni Hargens, sedikit banyak akan memberikan pengaruh terhadap elektabilitas partai tersebut pada Pemilu 2014 mendatang. Demokrat seharusnya dapat mengambil langkah tegas atas sikap yang ditunjukkan oleh Ruhut tersebut.

"Mestinya Ruhut dipecat saja oleh Demokrat karena telah melanggar anggaran dasar partai itu. Boleh jadi masyarakat yang ingin memilih Demokrat nanti akan berubah pikiran," kata pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia, Said Salahuddin, melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Sabtu (7/12).

Said menilai, apa yang ditunjukkan Ruhut tidak sejalan dengan budaya politik santun yang selama ini digembar-gemborkan Demokrat. Dalam jargon politik yang selalu dilontarkan petinggi partai tersebut, mereka mengusung budaya etika politik bersih, cerdas, dan santun. "Lah, lalu dimana letak cerdas dan santunnya pernyataan-pernyataan Ruhut itu?," tandasnya.


Sebelumnya diberitakan, Boni melaporkan Ruhut ke Polda Metro Jaya atas dugaan rasialis, Jumat (6/12/2013). Menurut Boni, ucapan Ruhut pada acara televisi itu merupakan bentuk penghinaan kepada dirinya. Acara itu ditayangkan secara live pada Kamis (5/12/2013) sekitar pukul 17.30-18.00. Ketika itu keduanya menjadi narasumber kasus dugaan korupsi Hambalang. Boni berbicara di dalam studio, sementara Ruhut diwawancara melalui telepon.

"Aku mau tanya, lumpur Lapindo itu warnanya apa? Hitam kan? Ya, udah, itu Boni Hargens itu kulitnya hitam," kata Boni menirukan ucapan Ruhut dalam acara tersebut. (Dani Prabowo/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri