KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pengebor lepas pantai terbesar China menjadi sasaran pemerintahan AS karena aktivitasnya di Laut China Selatan, selang beberapa hari berakhirnya masa jabatan Presiden Donald Trump. Bloomberg melaporkan, China National Offshore Oil Corp (CNOOC) telah bertahun-tahun mengebor di perairan yang jauh dari perbatasannya, dan dalam wilayah 200 mil dari perbatasan sejumlah negara termasuk Vietnam dan Filipina. Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Kamis, aktivitas raksasa minyak itu bertindak seperti "pengganggu" bagi militer China untuk mengintimidasi tetangganya. AS kemudian mengumumkan langkah untuk memasukkan nama CNOOC ke dalam daftar hitam, yang membatasi akses ke teknologi AS tanpa izin khusus.
Dianggap sebagai pengganggu di Laut China Selatan, AS masukkan CNOOC ke daftar hitam
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pengebor lepas pantai terbesar China menjadi sasaran pemerintahan AS karena aktivitasnya di Laut China Selatan, selang beberapa hari berakhirnya masa jabatan Presiden Donald Trump. Bloomberg melaporkan, China National Offshore Oil Corp (CNOOC) telah bertahun-tahun mengebor di perairan yang jauh dari perbatasannya, dan dalam wilayah 200 mil dari perbatasan sejumlah negara termasuk Vietnam dan Filipina. Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Kamis, aktivitas raksasa minyak itu bertindak seperti "pengganggu" bagi militer China untuk mengintimidasi tetangganya. AS kemudian mengumumkan langkah untuk memasukkan nama CNOOC ke dalam daftar hitam, yang membatasi akses ke teknologi AS tanpa izin khusus.
TAG: