KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menunjuk Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Mahendra Siregar menjadi Wakil Menteri Luar Negeri (wamenlu). Ada tiga hal yang menjadi tugas utama Mahendra sebagai Wamenlu. Pertama, adalah pemanfaatan perang dagang yang terjadi antara AS dengan China.
"Kondisi perang dagang China dan AS, Indonesia diminta melihat kondisi tadi bukan sebagai tantangan, tapi juga peluang," ujar Mahendra usai bertemu Jokowi, Jumat (25/10).
Baca Juga: Berikut 12 calon wakil menteri yang dipanggil Jokowi ke Istana pagi ini Oleh karena itu, kata dia
review Generalized system of preferences (GSP) harus segera diselesaikan dalam waktu satu bulan ini. Sebab hal ini akan meningkatkan nilai perdagangan kedua negara hingga dua kali lipat. Kedua, pekerjaan yang menjadi fokus Mahendra berkaitan dengan pasar minyak sawit Indonesia. Asal tahu saja, minyak sawit Indonesia saat ini ditekan di sejumlah negara seperti Uni Eropa (UE). Padahal minyak sawit merupakan komoditas penting bagi Indonesia. Ekspor minyak sawit merupakan yang terbesar untuk produk non migas. "Menjaga dan mengamankan keberlanjutan industri sawit Indonesia karena sawit penting. Taruhannya besar, ekspor lebih US$ 25 miliar," terang Mahendra. Ketiga, mengenai promosi potensi Indonesia dalam pandangan global. Hal itu agar hubungan diplomasi juga menarik keuntungan bagi Indonesia. Hal tersebut membutuhkan sinergi antara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dengan Kementerian Perdagangan (Kemdag), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Baca Juga: Mahendra Siregar mengajak pebisnis menggenjot ekspor ke Amerika Dalam mengerjakan tugasnya Mahendra diberikan tenggat waktu oleh Jokowi. Ia bilang diminta merampungkan masalah tersebut dalam waktu tahun. "Bapak presiden memberi saya waktu satu tahun, kalau tidak presiden mencari pengganti," jelas Mahendra. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi